MTT Bersama Rumah Zakat Bahagiakan Anak Yatim Belanja Baju Lebaran

Anak yatim piatu saat berbelanja baju lebaran yang disponsori oleh Majelis Telkomsel Taqwa dan Rumah Zakat Palembang, di salah satu swalayan Kota Palembang, Senin tadi. --dokumen/radarpalembang.id
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) bersama Rumah Zakat PALEMBANG mengajak 25 anak yatim dan dhuafa berbelanja baju lebaran di salah satu swalayan di Kota PALEMBANG, Senin 17 Maret 2025.
Ramadhan bulan yang penuh keberkahan dan kebahagiaan terutama untuk anak-anak yatim dan dhuafa.
Sebagian besar dari mereka memiliki baju baru saat lebaran merupakan sebuah harapan besar setelah berpuasa 1 bulan lamanya. Namun tidak semua anak bisa merasakan hal tersebut.
Untuk itu, MTT ingin mewujudkan kebahagiaan anak yatim dan dhuafa dengan mengajak mereka belanja baju lebaran yang mereka pilih sendiri.
BACA JUGA:Ramadhan Bikin Bahagia, Rumah Zakat Sumsel Salurkan Bantuan di Kelurahan Pahlawan Palembang
BACA JUGA:Bahagia Tegar di Hari Pertama Ramadhan mendapat Kado Lebaran Yatim dari Rumah Zakat
Dedfriady Masta selaku General Manager Consumer Business Region Sumbagsel yang secara langsung hadir dan membuka acara tersebut menyampaikan pesannya kepada anak-anak yatim dhuafa agar bersenang-senang memilih baju lebaran yang mereka sukai.
Program ini juga turut dihadiri bapak Wawan Kuswandono selaku General Manager Region Networks Operations and Productivity Sumbagsel, Beni Syahputra Pratama dan Agus Winanto.
M. Rizky Aditya (11) yang akrab disapa Rizky menjadi salah satu anak yang ikut berbahagia membeli baju baru.
Rizky adalah seorang yatim piatu anak ke-5 dari 6 bersaudara.
BACA JUGA:Rumah Zakat Sumsel Gabungkan Dua Program di Festival Muharram
BACA JUGA:Krisis Air Bersih, Rumah Zakat Salurkan 19.000 Liter Air di Beberapa Titik di Kota Palembang
Ayahnya meninggal dunia sejak dirinya berumur 3 tahun, dan di tahun lalu ibunya pun meninggal karena sakit.
Kini Rizky bersama saudaranya tinggal bersama nenek yang sudah sepuh. Di usia senjanya, sang nenek berjualan tisu untuk memenuhi kebutuhan hari-hari mereka.
Sumber: