BI Sumsel Sebut Bawang, Emas dan Tarif Angkutan Penyumbang Inflasi April 2024 Sebesar 0,43 Persen
BI Perwakilan Sumsel mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Selatan pada bulan April 2024 mengalami inflasi sebesar 0,43 persen (mtm).--
Melalui strategi 4K yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif; Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersinergi dengan berbagai pihak melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi yang masif.
Di sisi ketersediaan pasokan, telah dilakukan pemantauan stok di lumbung pangan, sidak distributor beras, serta sidak stok bahan kebutuhan pokok dan barang penting di masing-masing Kabupaten/Kota dalam rangka menghadapi HBKN Idul Fitri 1445 H.
Kemudian, untuk memastikan keterjangkauan harga, dilaksanakan operasi pasar/pasar murah di beberapa wilayah kab/kota di Sumatera Selatan serta pemantauan harga dan stok pangan.
Kelancaran distribusi komoditas dilakukan dengan mensinergikan dan mengkoordinasikan berbagai instansi terkait subsidi harga, subsidi angkutan maupun subsidi operasional lain dalam rangka pelaksanaan operasi pasar murah serentak se-Sumsel serta penyaluran beras SPHP berkoordinasi dengan Bulog.
BACA JUGA:BI Sumsel Ingatkan Potensi Inflasi Saat Ramadhan dan Idul Fitri, Pemprov Sumsel Siapkan Pasar Murah
Sebagai langkah lanjutan untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan, ​Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI Rate menjadi sebesar 6,25 persen.
Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025 sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro-stability.
Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi IHK 2024 tetap terkendali dalam sasarannya.
Inflasi Volatile Food (VF) diprakirakan kembali menurun seiring peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah, sehingga mendukung upaya menjaga stabilitas harga secara keseluruhan.
BACA JUGA:Tuan Rumah Safari Ramadhan 1445 H, Kepala Perwakilan Sampaikan Program Kerja BI Sumsel
Sumber: