BI Sumsel Ingatkan Potensi Inflasi Saat Ramadhan dan Idul Fitri, Pemprov Sumsel Siapkan Pasar Murah

BI Sumsel Ingatkan Potensi Inflasi Saat Ramadhan dan Idul Fitri, Pemprov Sumsel Siapkan Pasar Murah

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI Sumsel) mengingatkan adanya potensi terjadi kenaikan inflasi di Ramadhan dan Idul Fitri.--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI Sumsel) mengingatkan adanya potensi terjadi kenaikan inflasi di Ramadhan dan Idul Fitri.

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Selatan (Sumsel) Ricky P Gozali dalam High Level Meeting (HLM) TPID dan TP2DD se Sumsel, Rabu 20 Maret 2024 sore.

"Sementara untuk rata-rata inflasi pada momen Ramadan dan Idulfitri pada saat sebelum pandemi yaitu sebesar 0,54 persen," kata dia.

Setidaknya BI Sumsel menyebut terdapat tiga komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idulfitri.  

BACA JUGA:Kebutuhan Likuiditas Naik 12 Persen, BI Sumsel Siapkan Rp5,3 Triliun untuk Penukaran Uang Lebaran 2024

Komoditas yang dimaksud meliputi tarif angkutan udara, daging ayam, dan telur ayam.  

Dia memerinci dari total delapan komoditas pangan yang diamati, terdapat tujuh komoditas yang perlu diwaspadai oleh pemerintah setempat karena berpotensi terus mengalami kenaikan harga.  

Adapun komoditas itu diantaranya beras, minyak goreng, daging ayam, telur ayam, aneka cabai dan juga bawang.  

Terkait capaian inflasi pada bulan Februari di wilayah itu sebesar 0,01 persen dan menjadi yang terendah kedua di Pulau Sumatera.  

BACA JUGA:Tuan Rumah Safari Ramadhan 1445 H, Kepala Perwakilan Sampaikan Program Kerja BI Sumsel

"Capaian inflasi Sumsel bulan Februari cukup membahagiakan, tetapi tetap perlu mewaspadai lonjakan inflasi pada bulan puasa dan Idulfitri," katanya 

Ricky menambahkan, dalam upaya pengendalian inflasi itu pihaknya mengusulkan rekomendasi baik untuk jangka pendek dan jangka panjang.  

Untuk jangka pendek, kata dia, pengendalian inflasi dapat dilakukan melalui implementasi dan optimalisasi 4K yaitu ketersedian pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. 

Langkah antisipatif juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan atau Pemprov Sumsel.

Sumber: