Waspada! Kasus Covid-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat Karena Varian EG.5, Ini Gejalanya

Kasus Covid-19 kembali meningkat 2 kali lipat di Singapura karena Varian EG.5 yang menimbulkan gejala keluhan pada saluran pernapasan--
Beberapa orang yang terkena inveksi virus varian EG.5 awalnya akan mengira bahwa mereka hanya alergi. Hal tersebut dikarenakan varian ini merupakan subvarian yang dominan.
Namun gejala yang paling sering dirasakan oleh orang yang terpapar Covid-19 varian EG.5 adalah seperti Demam atau menggigil, Batuk, Sesak napas atau kesulitan bernapas, Kelelahan, Nyeri otot atau badan, Sakit kepala, Hilangnya rasa atau bau baru, Sakit tenggorokan, Hidung tersumbat atau meler, Mual atau muntah, dan Diare.
BACA JUGA:WHO Cabut Status Kedaruratan Covid-19, Indonesia Masih Terapkan Protokol Kesehatan?
Di Indonesia sendiri kasus Covid-19 resmi berakhir dan diumumkan oleh Presiden Jokowi pada bulan Juni 2023.
Hal ini dikarenakan angka kasus penyebarannya hampir 0 kasus setiap harinya, dan seluruh masyarakat Indonesia telah memiliki imunitas yang kuat.
Namun tidak menutup kemungkin kasus Covid-19 benar0benar berakhir karena bisa saja suatu saat meningkat seperti yang terjadi di Singapura saat ini.
COVID-19 merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2. COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019, karena pada tahun 2019 merupakan tahun ketika penyakit ini pertama kali diidentifikasi.
Pada saat penyebarannya Virus SARS-CoV-2 termasuk dalam keluarga virus corona, yang penyebabnya dari penyakit seperti flu biasa, MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
BACA JUGA:Kemenkes Siapkan Vaksin Lagi, IndoVac untuk Booster Kedua, Covid19 Ada Lagi?
Gejala yang ditimbulkan COVID-19 bervariasi, namun gejalan yang paling umum adalah demam, batuk, kesulitan bernapas, kelelahan, dan hilangnya indera penciuman atau perasa.
Penularannya biasa terjadi melalui pernapasan dari seseorang yang terinfeksi kemudian ia batuk, bersin, atau berbicara.
Kemudian Virus ini biasanya juga dapat menyebar melalui sentuhan permukaan yang terkontaminasi.
Maka dari itu pencegahan yang dapat dilakukan adalah seperti mencuci tangan secara teratur, memakai masker, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan.
Dan tentunya melakukan Vaksinasi yang lengkap karena akan menjadi pengendalian dalam penyebaran COVID-19.
Pencegahan ini tentunya juga berguna untuk orang-orang yang terdampak di Singapura pada saat ini agar dapat mengrangi resiko penyebaran yang lebih besar lagi.
Sumber: