Waspada! Kasus Covid-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat Karena Varian EG.5, Ini Gejalanya
![Waspada! Kasus Covid-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat Karena Varian EG.5, Ini Gejalanya](https://radarpalembang.disway.id/upload/1145737b443a50d20e9231b865395fda.jpg)
Kasus Covid-19 kembali meningkat 2 kali lipat di Singapura karena Varian EG.5 yang menimbulkan gejala keluhan pada saluran pernapasan--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Kasus Covid-19 kembali meningkat 2 kali lipat di Singapura karena Varian EG.5 yang menimbulkan gejala keluhan pada saluran pernapasan.
Pada tanggal 19 hingga 25 November tercatat bahwa kasus Covid-19 di Singapura naik menjadi dua kali lipat yaitu sebanyak 22.094 kasus.
Dilansir dari Channel News Asia, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menyebut bahwa kenaikan kasus Covid-19 ini sebagian besar disebabkan oleh subvarian Omicron EG.5 dan KH.3.
Karena subvarian Omicron EG.5 dan KH.3 tercatat ditemukannya 70 persen kasus dan membuat kasus Covid-19 di Singapura meningkat dengan pesat.
Peningkatan pesat yang terjadi di negara ini dikarenakan melonjaknya wisatawan asing yang berkunjung yang menyebabkan kasus Covid-19 meningkat 2 kali lipat.
BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh Delirium, Gejala Tambahan Pneumonia, Penting Untuk Diantisipasi
Varian EG.5 telah muncul pertama kali pada bulan Februari 2023 dan varian ini merupakan sublinier dari XBB subvarian omicron.
World Health Organization atau WHO menjadikan varian ini sebagai Variant of Interest (VOI) atau virus yang dalam pantauan.
Dilakukannya pemantauan karena ditakutkan adanya karakteristik tertentu yang dapat menimbulkan dampak pada kesehatan masyarakat, transmisi virus, atau efektivitas vaksin.
Jika resiko dari varian ini terus meningkat WHO akan mengubah statusnya menjadi Variant of Concern atau VOC.
Maria Van Kerkhove. Kepala teknis WHO untuk COVID-19 mengatakan bahwa EG.5 memiliki tingkat penularan yang cepat namun tidak lebih parah jika dibandingkan varian Omicron lainnya yang beredar pada tahun 2021 lalu.
BACA JUGA:Heboh Wabah Pneumonia, Menkes Budi Gunadi: Ini Bukan Virus Baru di China
Spesialis penyakit menular anak Kristina K. Bryant di Norton Children's Infectious Diseases, mengatakan kepada WHO bahwa dia banyak menemukan dan mengobati pasien dengan gejala yang sama dan mirip dengan subvarian Omicron pada mereka yang terinfeksi EG.5.
Dimana Gejala yang ditumbulkan oleh orang-orang yang terinfeksi varian EG.5 adalah umumnya mengalami keluhan pada saluran pernapasan atas, seperti batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan pilek.
Sumber: