Cita Rasa Autentik Burgo Khas Palembang, Kuliner Warisan Budaya Nasional, Sudah Ada Sejak 200 Tahun Lalu

Cita Rasa Autentik Burgo Khas Palembang, Kuliner Warisan Budaya Nasional, Sudah Ada Sejak 200 Tahun Lalu

Burgo sebagai kuliner khas Palembang yang mempunyai cita rasa autentik membuatnya menjadi salah satu warisan budaya tak benda nasional--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Burgo sebagai kuliner khas Palembang yang mempunyai cita rasa autentik membuatnya menjadi salah satu warisan budaya tak benda nasional.

Salah satu yang dapat menggambarkan identitas budaya suatu daerah adalah kuliner, karena dengan kuliner dapat mencerminkan identitas masing-masing daerah.

Kuliner khas suatu daerah terbentuk dari prilaku dan nilai yang terdapat pada masyarakat setempat kemudian menjadi kebiasaan dan budaya.

Bicara soal kuliner sebagai budaya kali ini kita akan membahas sebuah makanan khas dari Palembang yang memiliki cita rasa autentik bahkan sampai dinobatkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB).

Kuliner khas Palembang tersebur adalah Burgo, Berbeda dengan kebanyakan kuliner Palembang lainnya yang berbahan dasar ikan dan tepung tapioka, Kuliner khas Palembang yang satu ini terbuat dari tepung beras.

BACA JUGA:Selain Enak Buat Sarapan, Kuliner Khas Palembang Laksan Juga Punya Arti Keberuntungan

Burgo berbentuk gulungan putih dari tepung beras dan dipadukan dengan kuah putih yang terbuat dari santan dan ikan gabus.

Dari sejarah Burgo disebut-sebut sudah ada sejak lebih dari 200 tahun lalu di Palembang, ketika beras baru masuk ke Palembang pada masa kepemimpinan Kesultanan Palembang.

Sebagai kuliner khas Palembang, Burgo memiliki filosofi konsintensi dan kesabaran, sebab tidak mudah untuk membuat burgo.

Membutuhkan banyak waktu dan konsistensi untuk mencetak dan menggulung adonan burgo dengan ketebalan dan bentuk yang sama satu persatu.

BACA JUGA:Celimpungan, Kuliner Khas Palembang Berbahan Ikan Mirip Pempek, Cerminan Semangat Warga Palembang

Sementara itu membuat kuah Burgo yang berbahan dasar ikan gabus juga tidak mudah butuh kesabaran dan ketetilian untuk memisahkan daging ikan dengan tulang.

Karena yang dicampurkan kedalam kuah Burgo hanya daging ikannya saja dan tulangnya dibuang. Barulah kemudian dicampurkan dengan kuah santan berwarna putih sehingga jadilah satu kesatuan yang utuh.

Burgo memiliki cita rasa yang tawar, sebab itu di padukan dengan kuah santan bercampur ikan agar terasa nikmat, buat pecinta pedas bisa menambahkan sambal sebagai pelengkapnya.

Sumber: