Bisnis Batu Bara Lesu, Berikut Daftar IUP Pertambangan 13 Daerah di Sumsel?
Batu bara, sepanjang kuartal I dan kuartal II tahun 2023 belum secerah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.--
BACA JUGA:Pertamax Green 95 Dijual Terbatas, Hanya 15 SPBU dengan Harga Rp 13.500 per liter
Bagi, PT Mandiri Herindo Adiperkasa sebagai jasa pengangkutan batu bara yang disebut coal hauling tidak begitu berdampak.
“Karena bagaimanapun harga pasar turun biasanya pemilik tambang malah berlomba-lomba menaikkan volume,” kata Handy Glivirgo.
PT Mandiri Herindo Adiperkasa juga berencana menaikkan kapasitas bisnisnya dan menambah jumlah armada dengan target menaikkan kapasitas angkut menjadi 60 juta ton batu bara.
“Sekarang hampir 50 juta ton, kita harapkan bahwa akan naik ke, kita tahu produksi nasional 600 jutaan ton. Kira-kira 10 persen dari produksi nasional, 60-an juta. Kami akan planning menuju target tersebut,”ujar Handy Glivirgo.
Provinsi Sumatera Selatan, merupakan salah satu daerah penghasil batu bara, paling terkenal di perut bumi Tanjung Enim, Muara Enim, wilayah pertambangan PT Bukit Asam Tbk.
Ternyata, mayoritas kabupaten dan kota di Sumatera Selatan memiliki cadangan batu bara.
Mengutip data laman resmi Kementerian ESDM dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Sumatera Selatan, per akhir 2021 terdapat sedikitnya 196 IUP (Ijin Usaha Pertambangan) batu bara yang tersebar di sekitar 13 daerah (kabupaten dan kota).
Sebanyak 129 IUP batu bara dengan status berproduksi.
BACA JUGA:4 Skuter Matic Jadi Motor Bekas Paling Dicari di Indonesia, Cek Update Harganya di Sini
Cadangan batu bara Sumatera Selatan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi hingga satu abad ke depan, sebanyak 22,2 miliar ton.
Dari jumlah itu, produksi batu bara Sumsel baru sekitar 50 juta ton per tahun dengan lebih dari setengahnya diproduksi BUMN, PT Bukit Asam Tbk.
Daftar IUP pertambangan, cadangan batu bara tersebar di Sumatera Selatan, sebagai berikut:
1. Musi Banyuasin
Sumber:
- Share:
