Waspada! Marak Lagi Modus Penipuan WhatsApp Pakai Surat Tilang, Jangan Buka Aplikasinya

Waspada! Marak Lagi Modus Penipuan WhatsApp Pakai Surat Tilang, Jangan Buka Aplikasinya

Ilustarasi pengguna smartphone --dok. radarpalembang.disway.id

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Waspada! Modus penipuan melalui pesan WhatsApp kembali ramai terjadi baru-baru ini di media sosial. Jika mendapatkan pesan WhatsApp ini, jangan buka aplikasinya.

Modus penipuan terbaru adalah dengan mengirimkan file bermodus surat tilang. Kalau sebelumnya dihebohkan modus paket dan surat undangan pernikahan.

Nah, pada modus teranyar ini biasanya pelaku penipuan online ini menyamar jadi polisi yang mengirim surat tilang ke korban lewat chat WhatsApp.

Nah, file yang dikirim biasanya berupa ekstensi APK yang sebenarnya yang merupakan malware berbahaya yang mampu menguras rekening korban dalam hitungan menit.

BACA JUGA:Waspada! Modus Baru Penipuan Online, Bukti Transfer via ATM Seperti Asli Padahal Fiktif

Melansir NexTren, kalau kita sampai menginstall malware tersebut, malware secara diam-diam mendapatkan izin akses tidak terbatas pada perangkat korban.

Supaya kita tidak jadi korban, lakukan beberapa tips di bawah ini untuk menghindari penipuan online modus surat tilang di WhatsApp!

1. Selalu Amankan Akun

Langkah pengamanan akun adalah hal yang penting untuk dilakukan, pastikan informasi sensitif tidak kita bagikan kepada siapapun.

Setiap pengguna juga harus menggunakan pengelola kata sandi terpercaya untuk membuat dan mengingat kata sandi yang berbeda dan rumit untuk setiap akun.

BACA JUGA:Bahaya Aplikasi Tiktok Bisa Curi Data Pribadi Meski Sudah Dihapus Dari Gadgetmu

Hindari penggunaan kata sandi yang mudah seperti "password", "1234", atau tanggal lahir.

Pengguna juga wajib mengaktifkan verifikasi dua langkah ketika login dalam platform sosial media maupun m-banking.

2. Gunakan Antivirus Terpercaya

Software berbahaya di perangkat dapat mengundang berbagai hal tidak menyenangkan, mulai dari iklan pop-up yang mengganggu, penambangan bitcoin terselubung, hingga pemindaian informasi pribadi.

Jika kita berisiko mengeklik tautan berbahaya atau berbagi komputer dengan banyak orang dalam satu rumah, ada baiknya menyiapkan software antivirus, terutama di komputer Windows.

BACA JUGA:Penipuan Online Modus Pemblokiran Nomor, Telkomsel Sebut Hati-hati

3. Browsing dengan Aman

Aktivitas browsing aman bisa dimulai dari menghindari stalker ads (iklan penguntit) dan menonaktifkan iklan berbasis minat dari Apple, Facebook, Google, dan Twitter serta enggak menerima cookie situs web.

Dianjurkan untuk menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) atau hotspot pribadi dan menghindari terhubung ke Wi-Fi publik saat menjelajah Internet.

4. Rutin Update Sistem Operasi

Pengguna wajib meluangkan waktu untuk memeriksa update dan melakukan update keamanan kalau sudah tersedia.

Melakukan update sistem operasi berarti meminimalisir celah keamanan pada perangkat HP atau komputer yang kita gunakan.

BACA JUGA:Penipuan Online Modus Pemblokiran Nomor, Telkomsel Sebut Hati-hati

5. Terapkan Sikap Zero Trust

Di era digital yang rawan dengan cyber-crime, pengguna wajib menumbuhkan sikap Zero Trust.

Sikap Zero Trust sendiri berarti enggak mempercayai siapapun dan melakukan pengecekan sebelum bertindak.

Dalam konteks penipuan online APK, jika ada aplikasi atau tautan yang tampak mencurigakan, periksa dan tentukan keabsahannya/kebenarannya sebelum membukanya.

BACA JUGA:Hati-Hati Modus Loker Via WhatsApp untuk Dapat Penghasilan Tambahan dari YouTube

Misalnya, sebelum mengunduh atau menginstal aplikasi di perangkat kita, berhati-hatilah terhadap aplikasi dengan unduhan yang sedikit atau enggak memiliki ulasan.

Memiliki deskripsi buruk atau sama sekali enggak memiliki ulasan juga merupakan tanda bahaya.

Sebagai gantinya, unduh hanya aplikasi yang dapat diverifikasi.

Misalnya, cari keterangan "Terverifikasi oleh Play Protect" di Google Play Store dengan nama aplikasi.


 

 

 

Sumber: