Waspada! Modus Baru Penipuan Online, Bukti Transfer via ATM Seperti Asli Padahal Fiktif

Waspada! Modus Baru Penipuan Online, Bukti Transfer via ATM Seperti Asli Padahal Fiktif

Bukti transfer dari pelaku yang dibuat seolah-olah asli, padahal fiktif. Sebab ketika dicek ke ATM, nominal tersebut tidak ada sama sekali, tidak ada uang sejumlah tersebut yang masuk ke rekening seperti tertera di bukti tranfer tersebut-susi yenuari-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Waspada! Aksi penipuan online saat ini tengah marak terjadi dengan berbagai modus. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam penggunakan handphone.

Modus penipuan tidak hanya berupa aplikasi pengiriman paket dan undangan pernikahan via WhatsApp (WA) yang bisa membobol rekening anda yang heboh terjadi di beberapa daerah. 

Kini, ada lagi modus penipuan baru yang nyaris saja menimpa oleh seorang ibu rumah tangga bernama Ninik (46), warga Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarame, tadi malam.
 
Modusnya, pelaku mengirimkan bukti tranfer via ATM kepada Ninik via WA, dibuat seperti asli padahal fiktif. Tidak ada uang yang masuk ke rekening Ninik seperti tertera dalam bukti transfer tersebut. Kok bisa ?

BACA JUGA:Cap Go Mee Pulau Kemaro, Suhu Alam, Ini Salah Satu Objek Wisata di Sumsel

Kronologis yang diceritakan kepada radarpalembang.com, Ninik menawarkan sewa rumah miliknya melalui media sosial facebook (fb) di grup info kontrakan/kosan Area Palembang.

Pada tanggal 5 Februari ada akun fb bernama Putri mengirim pesan ke messager Ninik, mengaku tertarik dengan penawaran tersebut dan meminta nomer yang bisa dihubungi.

Ninik yang sudah terbiasa soal sewa menyewa rumah dan kos-kosan, kemudian memberikan nomer WAnya kepada akun Putri. Tak lama kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, ada sebuah nomer yang menghubungi Ninik dengan panggilan melalui WA, yakni 08132096XXXX.

Pelaku yang ternyata adalah seorang laki-laki ini dengan nada menyakinkan bertanya seputar sewa rumah tersebut dan minta dikirimkan poto-poto dalam rumah yang disewakan sebagai salah satu upayanya menyakinkan 'calon mangsanya'.Seakan-akan benar akan menyewa rumah.

BACA JUGA:Tiga Kecamatan di OKI Penyangga Pangan Nasional

Rumah disebutkan dikatakan pelaku akan ditempati oleh anaknya yang ikut suami pindah tugas ke daerah Palembang. Pelaku berlogat kental melayu ini mengaku berasal dari Jambi.

"Terus dia nelp lagi, setelah menerima kiriman poto-poto dalam rumah. Katanya anaknya setuju, jangan dikasihkan lagi ke orang lain. Tanggal 15 ini langsung pindah, rumah jangan dikasihkan ke orang lain lagi, ,"ujar Ninik.

Gayanya sangat menyakinkan sekali. Katanya nanti akan dihubungi lagi mau telp istri dulu untuk transfer DP (uang muka).

Namun Ninik sudah merasa curiga. Ketika pelaku meminta nomer rekening, ia memberikan nomer rekening yang ada mobile banking, tapi pelaku malah memilih nomer rekening yang tidak ada internet banking dengan alasan sama dengan bank istrinya, tidak kena biaya administrasi.

BACA JUGA:Terjawab Sudah Nasib 13 Karyawan BRT Transmusi

"Sekitar 15 menit, ada foto bukti transfer yang masuk via WA dari pelaku. Tertera disitu jelas telah ada kiriman uang sejumah Rp7 juta ke rekening Ninik. Kalau kita tidak jeli dan waspada, ini benar-benar seperti asli print-an kertas yang keluar dari mesin ATM,"ujar Ninik lagi.

Terus pelaku menelpon memberitahu kalau ia kelebihan kirim DP uang sewa rumah. Ia bermaksud mengirim DP Rp2 juta tapi istrinya transfer Rp7 juta.

Lalu ia minta dikirimkan ulang uang itu sebesar Rp5 juta pada malam itu juga, ditunggu katanya untuk biaya operasi adiknya.

"Kubilang tidak apa-apa lah pak kalau sudah di transfer Rp7 juta sesuai dengan uang sewa rumah setahun. Jadi nanti tinggal pindah saja, anggap sudah lunas uang sewanya. Bener kan. Tapi dia tidak mau, aneh?

BACA JUGA:Sakim Melawan Dalam Kasus Mafia Tanah, Laporkan 4 Pejabat Kanwil ATR/BPN Sumsel dan 1 Notaris ke SPKT Polda

Untunglah saya pernah baca ada modus penipuan seperti ini, jadi saya tidak terpedaya dan jadi korban.

Telp langsung dia tutup, pas saya bilang besok saja pak saya cek dulu ke bank. Saya hubungi lagi, sudah tidak aktif. Akun Putri di fb juga langsung ditutup,"lanjutnya.

Atas kejadian ini, Ninik mengimbau kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga untuk waspada dan lebih berhati-hati dalam bertransaksi.

"Kalau tidak ada mobile banking, pastikan cek dulu ke bank terdekat apakah benar ada uang masuk ke rekening kita. Baru selanjutnya lanjut transaksi. Zaman sekarang, zaman ekonomi susah. Berbagai cara dihalalkan oleh pelaku kejahatan,"imbaunya.
 

Sumber: