Dibalik Kisah Haru Pasutri, Menggantung Asa pada Layanan Haji Ramah Lansia

JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Wajah Tuti Nurhayati tampak sumringah pagi itu.

Tuti adalah salah satu dari ratusan orang yang berkumpul di kawasan Masjid Ni'matul Ittihad, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Ya, ia tengah menemani sang suami, Muhammad Sidik untuk mengikuti manasik haji di masjid tersebut. Sedangkan Tuti sudah lebih dulu berangkat haji pada tahun lalu.

"Alhamdulillah, suami saya bisa berangkat haji tahun ini. Saya bahagia," ujar perempuan paruh baya itu dengan mata berbinar, Kamis 11 Mei 2023.

BACA JUGA:Sistem Satu Atap, Ini Jenis Layanan untuk Jemaah di Asrama Haji, Wajib Diketahui

Semula Tuti sempat merasa khawatir melepas sang suami berhaji sendiri. Pasalnya, Muhammad Sidik yang berusia 77 tahun tersebut punya riwayat sakit darah tinggi.

Sambil menuntun sang suami, Tuti menuturkan, keraguannya hilang karena yakin suaminya akan mendapatkan pelayanan terbaik dari petugas. Terlebih, saat ini Kemenag tengah mengusung layanan haji ramah lansia.

“Saya sangat menyambut baik pelaksanaan haji ramah lansia tahun ini, insyaAllah saya tidak ragu menitipkan bapak beribadah haji ke petugas,” kata Tuti sembari sesekali menatap wajah sang suami tertuang di laman kemenag.go.id

“Untuk petugas haji Indonesia, saya titip suami saya ya," imbuh Tuti.

BACA JUGA:Unduh Buku Pedoman Manasik Haji Khusus Lansia Lewat Aplikasi Berikut

Keyakinan Tuti pada kinerja Petugas Haji Indonesia bukan tanpa alasan.

Tahun lalu, Tuti tercatat sebagai salah satu jemaah haji Indonesia. Berdasarkan pengalamannya di tahun lalu, para petugas memberikan layanan yang sangat baik sejak keberangkatan hingga kepulangan.

"Alhamdulillah pelayanan petugas haji Indonesia harus diacungi jempol. Berkah semuanya. Semoga tahun ini pun begitu dan lebih baik lagi," sambung warga Ciganjur, Jakarta Selatan ini.

Keyakinan ini juga dimiliki Sidik. Ia tampak bersemangat mengikuti rangkaian manasik yang dilaksanakan.

Sumber: