Usulan Ketua Umum MTI Ditolak Keras oleh BHS, Soal Larangan Mudik Lebaran Pakai Sepeda Motor

Usulan Ketua Umum MTI Ditolak Keras oleh BHS, Soal Larangan Mudik Lebaran Pakai Sepeda Motor

Pengamat kebijakan publik, Bambang Haryo Soekartono yang menolak keras usulan Ketua Umum MTI Pusat soal larangan mudik lebaran menggunakan sepeda motor -septa kristina/ radarpalembang.com-

BACA JUGA:Jumlah Kuota dan Syarat Mudik Gratis 2023 Lebaran Idul Fitri dari Kemenhub dan Jasa Raharja,Ini Cara Daftarnya

Bahkan, menurut alumnus teknik perkapalan ITS Surabaya ini, penumpang di terminal pun masih sulit untuk bisa menghindar dari para calo, bahkan banyak juga kejahatan seperti copet, penipuan dan lain-lain di terminal. 

Ditambah lagi, jalur transportasi publik yang masih belum bisa terkoneksi dengan baik dan belum memenuhi sampai ke tempat tujuan yang diinginkan oleh masyarakat.

"Apalagi kalau melihat jumlah pemudik kita sekitar 123 juta pemudik di tahun 2023 dengan ketersediaan bis sesuai data Kementerian Perhubungan hanya 213 ribu untuk seluruh Indonesia adalah jumlah yang tidak cukup mengantisipasi total pemudik " tegasnya. 

Kembali dipaparkan oleh anggota Dewan Pakar Partai Gerindra, transportasi sepeda motor yang dinyatakan oleh Ketua Umum MTI Pusat merupakan transportasi yang rawan kecelakaan, menurutnya tidak berdasar. 

BACA JUGA:Kapan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Lebaran 2023? Simak Penjelasan Pemerintah, Catat Tanggal Berikut

"Jumlah sepeda motor di Indonesia sesuai data Polri tahun 2022 sebesar 125,3 juta sepeda motor. Bila dalam satu hari mereka berjalan 5 trip perjalanan berarti ada 625 juta trip tiap hari atau 225 milyar trip setiap tahun.

Sedangkan sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) kecelakaan lalu lintas yang ada di Indonesia dalam satu tahun di 2022 lalu sebanyak 6.700 kasus kecelakaan dan 452 tewas/meninggal," ulas BHS. 

Jumlah itu, kata BHS, adalah relatif sangat kecil presentasenya bila diasumsikan 70 persen jumlah kecelakaan  disebabkan oleh sepeda motor.

Berarti sepeda motor menyumbangkan kecelakaan sebanyak 4.200 dan 316 tewas (meninggal) adalah jumlah yang relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah trip per tahun.

BACA JUGA:5 Tips Mudik Lebaran yang Aman dan Nyaman, Nomor 1 Paling Penting

"Sehingga bisa dikatakan bahwa transportasi sepeda motor adalah transportasi yang paling aman di Indonesia bahkan di dunia karena rasio kecelakaan dibanding trip hanya 4.200 dibagi 225 milyar dikali 100 persen adalah 0,0000000186 atau 186 per 10juta persen,"jelas BHS.

Nah, jika dibandingkan dengan kecelakaan transportasi udara yang dinilai oleh dunia sebagai transportasi publik yang teraman di dunia, rasio kecelakaan menurut data psbr.law adalah 6,84 jam dari 100 ribu jam.

Berarti rasio-nya sebesar 0,0684 persen atau 684 per sepuluh ribu persen.

Jadi dapat dikatakan angkutan sepeda motor di Indonesia jauh lebih aman dan selamat daripada transportasi publik udara yang dikatakan teraman di dunia.

Sumber: