Banjir Bandang Melanda Muara Enim dan Lahat, 3.000 Jiwa Terdampak, Ratusan Rumah Puluhan Hektar Sawah Terendam

Banjir Bandang Melanda Muara Enim dan Lahat, 3.000 Jiwa Terdampak, Ratusan Rumah Puluhan Hektar Sawah Terendam

Penampakan Banjir Bandang landa Desa Lubuk Nipis Muara Enim, merendam puluhan hektar sawah, 62 KK terdampak---- sumeks.co

MUARAENIM, RADARPALEMBANG – Cuaca ekstrim dengan intensitas curah hujan tinggi pada Rabu, 9 Maret 2023 sore, membuat  banjir bandang landa 2 kabupaten di Sumsel  yaitu Lahat dan Muara Enim. 

Banjir Bandang di Kabupaten Muara Enim, terjadi di Desa Lubuk Nipis, Kecamatan Panang Enim. Sedangkan di Kabupaten banjir bandang melanda 3 Desa, masing-masing Desa Pelajaran, Desa dan Desa Nanti Giri dan Desa Demang Kenasin. 

Sedang banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Muara Enim melanda Desa Desa Lubuk Nipis, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim terdampak.

BACA JUGA:Banjir Lahat, Warga Desa Curup PALI Siaga

Menurut Kepala Desa Lubuk Nipis, Dunsri, banjir bandang terjadi pada Kamis 9 Maret 2023 sekitar pukul sekitar pukul 08.30 WIB  akibat meluapnya Sungai Meo.

Menurutnya, banjir bandang di Desa Lubuk Nipis ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Sebelum di desa itu terjadi banjir bandang  pada tahun 1983 dan 1991.

Mengutip dari sumeks.disway.id, Luapan Sungai Meo juga terjadidi di obejek wisata air terjun Bedegung, Kabupaten Muara Enim. Kawasan air terjun itu biasanya, airnya biru dan jernih akibat banjir bandang berupbah menjadi coklat. 

BACA JUGA:Perkembangan Banjir Bandang di Jarai Lahat, Warga Histeris, Debit Air Sungai Lematang Sentuh Bibir Jembatan

Dampak dari banjir bandang di Muara Enim, sekitar 10 hektar sawah  masyarakat terenda 62 KK mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Ketinggian air di desa Lubuk Nipis mencapai 1,5 meter.

Dampak dari banjir banding justru lebih parah terjadi di 3 desa di Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat. 3.000  jiwa BACA JUGA:Banjir Bandang di Kecamatan Jarai Lahat, Landa 2 Desa Rendam 200 Rumah Warga Ketinggian Air 1,5 Meter

terdampak dan ratusan rumah warga terendam. 

Banjir bandang di Lahat  terjadi pada Kamis, 9 Maret sekitar pukul 09.00 WIB dan dipicu oleh meluapnya Sungai Lematang dan Sungai Hitam. 

Dari Lahat juga dilaporkan, seorang anak usia 11 tahun berinisial GD tewas akibat terbawa arus banjir bandang. Untuk sementara itu, hingga pukul 18.30 WIB, belum ada laporan tambahan korban jiwa. 

Banjir Bandang akibat luapan debit air Sungai Lematang, menghanyutnya pondok-ponok lesehan yang ada di sekitar Daerah Aliran (DAS) yang letak mendekati bibir Sungai. (*)

Sumber: