Tokoh Inspirasi, Johannes Agus Taruna, Three Winning Si Guru Privat
Johannes Agus Taruna adalah salah satu tokoh pendidikan di Sumsel. -salamun/radarpalembang.disway.id-
Johannes berbagi tips, usaha tidak ada yang besar dengan tiba-tiba, semua ada proses. Prinsip yang dipegang awal adalah jangan berpikir profit duluan. “Developmen dulu, profit belakangan. Kalau sudah berkembang baik, profit pasti datang,” tegas Johannes berprinsip.
Kalau pun usaha keturunan alias warisan, hal sama juga berlaku. Johannes mengaku, membangun sistem dan pondasi diperlukan waktu 1,5 tahun.
BACA JUGA:Tokoh Inspirasi, H Syofwatillah Mohzaib, Juragan Komik ke Senayan Berkat Alquran
Dengan sistem tak ada yang perlu ditakuti. Bahkan, pernah satu kali hampir 50 persen stafnya dibajak. Johannes sempat hampir marah, tapi setelah merenung ia menyadari banyak hikmah dari kejadian itu.
Johannes tahu mana teman yang baik mana yang tidak. Mana yang memang loyal mana yang tidak. Mereka digoda dengan salary lebih tinggi, bukan GSC tak mampu, namun hal itu tak akan berguna.
Toh, kalau nanti ditawari lebih tinggi untuk kembali ke GSC, di saat ada penawaran dari tempat lain pula dengan lebih tinggi lagi, perusahaan tentu harus menawarkan lebih lagi. Kalau ini dilakukan tak akan ada habisnya.
Berkat sistem yang baik, pembinaan SDM akan berjalan dengan baik, perusahaan tinggal mencari pegawai baru. Berikan training, siaplah mereka bekerja, menjalankan rutinitas perusahaan. Jadi, perusahaan tidak akan tergantung dengan seseorang atau beberapa orang saja, melainkan sistem.
BACA JUGA:Tokoh Inspirasi Sumsel Bambang Hariyanto, Tidak Pernah Melamar Pekerjaan
Dalam perekrutan pengajar pun tak sembarangan. Super Bimbel GSC punya standar sendiri. Bahkan guru pun bila ingin bergabung harus mau mengikuti training yang diberikan. Bila tidak, meski sudah berpengalaman mengajar tak akan diterima.
Jadi, kata Johannes, ada tiga hal yang harus dipegang dalam membangun bisnis. Punya konsep, sistem, dan people (SDM) yang unggul. Johannes menyebutnya three winning. Bila memiliki ini, usaha akan berjalan baik. Tidak hanya hidup tapi unggul. ”Bahkan usianya akan lebih lama dari usia kita sendiri.”
Bimbingan di Super Bimbel GSC, berpusat pada anak didik, bukan pada mentor atau pengajar. Seorang mentor tak hanya bertugas mengajar, tetapi menjadi guru, orang tua, dan kakak. Dengan konsep ini akan ada kedekatan sehingga membimbing akan lebih mudah.
Satu hal yang menarik agar sistem berjalan dengan baik, Johannes pasti akan mengajarkan semuanya. Tak ada yang disembunyikan. Guru yang baik mengajarkan semuanya, tak perlu takut akan kehabisan ilmu. Guru yang baik nanti akan mampu mencari hal-hal yang baru. Ini pula yang membuat Super Bimbel GSC mampu menjadi franchise yang sangat pesat.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Hj Hajiratun Toyiba, Owner Metasari, Jangan Pelit dengan Orang Tua
Sumber: