Tokoh Inspirasi Sumsel Bambang Hariyanto, Tidak Pernah Melamar Pekerjaan

Tokoh Inspirasi Sumsel Bambang Hariyanto, Tidak Pernah Melamar Pekerjaan

Bambang Hariyanto bersama istri yang sukses menjadi salah satu tokoh inspirasi Sumsel khususnya di bidang hukum.-dok radar palembang-

Di sinilah, akhirnya banyak teman-teman seprofesi juga ikut gabung bersama. Sehingga dinamakan Bambang Hariyanto and Partners. Ia tak hanya melayani masyarakat mampu yang berkebutuhan dalam pendampingan hukum, tapi sebagai advokat ia juga memiliki tugas sosial membantu masyarakat yang tidak memiliki dana cukup mendampingi kebutuhan hukum mereka.

“Setiap bagian dari hidup dan kerja kita, ada juga hak bagi mereka yang tidak mampu. Jadi silahkan datang ke sini bagi  yang dibantu. Kita punya porsinya semuanya. Allah juga sudah banyak membayar banyak kesuksesan saya dari banyak jalan.”

BACA JUGA:Tokoh Inspirasi, dr Hj Siti Mirza Nuria SpOG, mantan Putri Indonesia yang Fokus di Dunia Kesehatan

Semua ada prosedur, silahkan sampaikan surat pengajuan cuma-cuma bagi keluarga yang kurang mampu.  Kita akan proses dengan baik.
Advokat memang identik dengan bayaran. Inilah ciri professionalisme, harus ada penghargaan dari setiap apa yang dikerjakan seorang professional sesuai dengan kesepakatan antar pihak.

“Kalau kita membangun masyarakat untuk lebih baik, percayalah mereka akan melindungi kita dengan sendirinya, tanpa kita minta. Inilah hukum alam yang saya pegang teguh, sehingga semua jalan yang saya tempuh terasa aman dan nyaman.”

Ayah saya hanyalah seorang pegawai kecil di PLN di bagian las, dengan gaji pas-pasan. Hanya dapat jatah beras saja berlebih yang saat itu terasa enaknya memenuhi kebutuhan keluarga. Kebutuhan lain masih harus ditopang ibu dengan berjualan

Jadi, sejak kecil, Bambang mengaku sudah dididik ibu mencari uang dengan mandiri. Ditambah lagi terinspirasi dari guru sejarahnya Sujatmiko, selalu berpesan tidak bergantung menjadi pegawai. Sehingga membuat saya sekalipun tidak pernah melamar pekerjaan.

BACA JUGA: Tokoh Inspirasi, Darmawan, dari Level Paling Bawah hingga jadi Kepala BCA Wilayah VII

Karena di negeri ini sudah banyak orang tua berfikir keliru, dari kecil sudah dididik jadi pegawai, sehingga besar pun takut menjadi seorang wiraswasta dan lebih memilih jadi pegawai.

Menjadi pegawai harusnya hanya menjadi salah satu pilihan, bukan satu-satunya pilihan. Tanamkan nilai wiraswasta di segala bidang sehingga lebih mudah menikmati kemakmuran yang didapat dan lebih terjamin.

“Jangan mimpi, jika cita-cita ingin jadi orang kaya, tapi masih jadi pegawai  negeri (PNS) . Rasanya mustahil, beralihkan ke wiraswasta, ciptakan lapangan kerja dan olah SDA yang melimpah di negeri ini banyak sekali peluang yang bisa kita ciptakan.”

Satu hal patut diingat. Jika penduduk negeri ini rata-rata ingin menjadi pegawai semua. Mau jadi apa kedepan negara ini. Ini harusnya ditanamkan para orang tua dan guru di sekolah. Oleh karena itulah saya menyarankan agar sekolah menanamkan jiwa kewirausahaan sedini mungkin kepada pelajar.

BACA JUGA:Tokoh Inspirasi, Armando Mahler, Kuli Tambang jadi Orang Nomor Satu Freeport

Bukakan mata mereka untuk melihat potensi SDA kita, mineral, pertambangan, migas, perkebunan menjadi sebuah program khusus dan rutin di sekolah. Berikan gambaran jelas kepada pelajar kita, masih banyak sekali peluang SDA yang bisa diolah, menjadi sebuah kesempatan emas menguntungkan. Dengan sumber daya alam melimpah. Kenapa kita harus jadi PNS!

Saya hanya berpesan satu hal jadikan pengalaman dan teman sebagai investasi modal kerja. Hendakanya para pelajar, mahasiswa, generasi mud semuanya fokus berorientasi pada kesuksesan semata. Tentukan cita-cita seawal mungkin, fokus pada tujuan cita-cita, selalu jujur, professional di bidangnya, tulus dan tawakkal. Insya Allah Sukses!(*)


Sumber: