Hasil Komunikasi Politik Cak Imin dan Airlangga Hartarto, KIB dan Koalisi Gerindra-PKB Berpotensi Bergabung

Komunikasi politik antara Cak Imin dan Airlangga Hartarto menghasilkan pemahaman KIB dan koalisi Gerindra-PKB atau KIR berpotensi bergabung.--tweeter/@airlangga_hrt
Pertemuan dan komunikasi politik antar Cak Imin dan Airlangga Hrtarto, ternyata juga sudah diketahui dan direstui Prabowo Subianto. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Cak Imin kepada pers.
‘’Apakah pertemuan saya dengan pak Airlangga diketahu Pak Prawbowo? Ya tentu saja. Kita saling memberitahu setiap ada langkah untuk bertemu dan menjalin komunikasi politik dengan parpol lain,’’ujarnya.
Menurut Cak Imin, upaya merajut hubungan dengan parpol lain dalam mengusung Capres dan menenangkan Pilpres 2023 adalah sebuah keniscayaan.
Dia menyebut, Prabowo memberikan dukungan kepada PKB untuk terus menjalin komunikasi dengan parpol lain, termasuk dengan Golkar.
Golkar Dukung Capres Berpotensi Menang
KIB yang digawangi Golkar bersama-sama PAN dan PPP, sampai saat ini belum dapat menentukan Capres dan Cawapres. Ini terjadi lantaran Kongres Golkar mengamanatkan untuk mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai Capres untuk Pilpres 2024.
Dalam KIB Golkar masih tetap bersikukuh mencalonkan Airlangga. Hanya saja, keinginan Golkar itu, kurang mendapat respon dari PAN dan PPP karena elektabilitas Airlangga Hartarto sanga rendah.
PAN dan PP tentu tidak ingin asal memberikan dukungan jika tidak berpotensi untuk bisa memenangkan Pilpres. Tujuan dari pembentukan koalisi itu tentu untuk merebut kekuasaan.
Dalam perkembangannya, Golkar justru lebih banyak menjalin komunikasi dengan parpol di luar KIB. Seperti pertemuan Airlangga dengan Surya Paloh dan pertemuan Golkar dan PKS.
BACA JUGA:Gerindra: Keputusan Cawapres Bersama PKB, Cak Imin Langsung Safari Politik Bujuk Golkar Bergabung
Pada akhirnya, Golkar juga akan menjalin komunikasi dengan PDIP yang saat ini belum menentukan Capres dan Cawapres. PDIP satu-satunya partai yang bisa mengusung Capres dan Cawapres sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Karena calonnya memiliki elektabilitas rendah, pada akhirnya Golkar akan berfikir realistis. Partai ini tidak akan mengusung calon sendiri akan tetapi akan mendukung calon dari kaolisi lain yang peluangnya untuk menang dalam Pilpres besar.
Sikap Golkar ini gampang sekali ditebak karena partai ini tidak berbakat dan tidak berpengalaman untuk menjadi oposisi. Golkar sepanjang umurnya selalu menjadi partai pemerintah. Sepanjang masa Golkar selalu ada di dalam pemerintahan. (yui)
Sumber: