Data Lengkap Ekonomi Sumsel 3 Tahun Terakhir, Saat Covid19 Ternyata 4 Sektor Terpuruk

Data Lengkap Ekonomi Sumsel 3 Tahun Terakhir, Saat Covid19 Ternyata 4 Sektor Terpuruk

Transportasi menjadi salah satu sektor lapangan usaha yang terdampak adanya pandemi Covid19 lalu, hingga kini penggunaan masker masih dilakukan sebagai upaya protokol kesehatan seperti penumpang di LRT Sumsel.-Salamun Sajati-doc radarpalembang.disway.id

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel ada 4 sektor lapangan usaha yang mengalami penurunan atau minus selama masa pandemi Covid19 sepanjang 2020 lalu.

Keempat sektor lapangan usaha tersebut, dilansir radarpalembang.com dari BPS Sumsel, paling dalam penurunan terjadi pada, pertama yakni bidang penyediaan akomodasi dan makan minum tercatat minus 7,21 persen sepanjang 2020.

Kondisi ini dirasa sangat sinkron di awal-awal pandemi covid19, terjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, bahkan ada pembatasan jam operasional sektor ini untuk di malam hari, dimana akan langsung memberikan dampak langsung ke jasa usaha yang bergerak di bidang makanan, minuman.

Terdalam kedua penurunan sepanjang 2020 lalu terjadi di sektor transportasi dan pergudangan yakni minus 5,91 persen.

BACA JUGA:Ini Data Kemiskinan di Sumsel, BPS Sumsel: Menurun, Tapi....

Hal ini masih ada kaitannya dengan penerapan PPKM dan karantina di beberapa daerah atau wilayah tertentu, memberikan dampak ke jasa transportasi serta jasa pergudangan yang sangat tergangggu dengan karantina sejumlah wilayah terjadi mencegah penularan pandemi covid19 di awal-awal, yakni 2020.

Menyusul posisi ketiga dan keempat, sektor pertambangan dan penggalian serta sektor perdagangan besar da eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor dengan masing-masing realisasi minus 4,08 persen dan minus 1,34 persen. 

Selain makanan dan minuman, adanya pandemi covid19 tersebut juga berpengaruh ke aktivitas perdagangan barang dan jasa antar negara atau eskpor dan impor, karena penutupan sementara akses masuk barang dari luar negara lain hingga proses karantina yang sangat ketat untuk mengurangi penularan wabah jadi wajar sektor usaha pertambangan dan penggalian turun sebesar minus 4,08 persen.

Sedangkan untuk sektor perdagangan besar da eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor, meski hanya turun tipis sebesar 1,34 persen tapi selama pandemi covid19 lalu, kebanyakan aktivitas dilakukan di rumah dengan munculnya istilah Work From Home atau WFH, tentu mengurangi aktivitas masyarakat menggunakan kendaraan.

BACA JUGA:Bukan Industri Mamin, 3 Sektor Ini Kokoh Kuasai 58 Persen Ekonomi Sumsel di 2022

Untuk sektor usaha lainnya, dalam catatan BPS Sumsel tetap mengalami pertumbuhan meski tipis dan hanya sektor lapangan usaha informasi dan komunikasi yang mengalami pertumbuhan selama masa awal pandemi covid19 lalu di tahun 2020 sekitar 12,79 persen.

Alasannya sangat mudah ditebak, karena di awal pandemi covid 19 lalu, penerapan Work From Home atau WFH untuk pekerja kantoran menjadi sebab sektor lapangan usaha informasi dan komunikasi naik cukup tinggi dengan double digit angka pertumbuhan, dimana kala itu masyarakat diperkenalkan bertemu secara virtual melalui salah satu aplikasi sering digunakan yakni zoom meeting.

Adapun keempat sektor lapangan usaha lainnya dengan catatan tumbus tipis dalam perhitungan BPS Sumsel, mulai dari sektor lapangan usaha pengolahan sebesar 0,72 persen, sektor lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 1,75 persen.

Lalu, sektor lapangan usaha real estate mengalami pertumbuhan 2,24 persen dan sektor lapangan usaha lainnya sebesar 1,18 persen. 

Sumber: