Cara Gubernur Sumsel agar Rumah Sakit Tingkatkan Pelayanan, Ada Rewad dan Punishment
Gubernur Sumsel Herman Deru foto bersama saat pelantikan pengurus Persi dan Makersi Sumsel.-humas prov sumsel-
Gubernur Sumsel H Herman Deru secara tegas mengharapkan agar Pengurus Perhimpunan RS Seluruh Indonesia (Persi) dan Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (Makersi) Sumsel menjadi "pagar" dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit di Sumsel.
Dengan demikian diharapkan masyarakat Sumsel dan sekitarnya seperti Bengkulu, Lampung, Jambi dan Bangka Belitung tetap mau berobat RS yang ada di Sumsel.
Hal itu dikatakannya saat menghadiri Pelantikan Pengurus Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) dan Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (Makersi) Sumsel periode 2023-2026 di Hotel Novotel Palembang, Sabtu.
"Jadi Saya ingin Persi dan Makersi ini menjadi pagar bagi pelayanan kesehatan agar masyarakat tidak berobat keluar negeri. Bagaimana caranya? ini harus dimulai dari manajemen komunikasi, performance dan teknologi rumah sakit itu sendiri. Untuk teknologi kita tidak ada yang kalah dengan negara tetangga," jelas Herman Deru.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Herman Deru ingin Perkuat DMDI, Langkahnya Tuai Pujian
Untuk mewujudkan Sumsel sebagai Provinsi health tourism, Pemprov berkomitmen bersama-sama Persi dan Makersi untuk memberikan reward dan punishment terhadap pelayanan yang diberikan RS yang ada di Sumsel.
"Kita kan ada organnya yaitu Makersi. Itu bisa kita lakukan agar pelayanan peningkatan semakin baik," jelasnya.
Selain soal reward dan punishment, Herman Deru juga menyarankan agar berbagai RS di Sumsel mulai menonjolkan keunggulannya masing-masing.
Misalnya RS Siti Fatimah unggulannya jantung dan orthopedi, kemudian misalnya RS Siloam dengan program bayi tabung, kemudian RS Pelabuhan dengan penanganan ginjal.
BACA JUGA:UGM Gelar Try Out, Ini Harapan Gubernur Sumsel
"Sehingga ini bisa mewujudkan cita-cita besar kita Sumsel sebagai tujuan health tourism," jelasnya. (*)
Sumber: