Pertemuan Surya Paloh dan Presiden Jokowi Jelang Reshuffle Kabinet, Koalisi Perubahan Makin Solid atau Bubar

 Pertemuan Surya Paloh dan Presiden Jokowi Jelang Reshuffle Kabinet, Koalisi Perubahan Makin Solid atau Bubar

Presiden Jokowi dan Surya Paloh bertemu. Publik singgung nasib koalisi perubahan, masih solid atau bubar ---- antara

Bagaimana respon dan sikap Partai Demokrat terhadap pertemuan Surya dan Jokowi itu? Jurus Bicara PD Herzaky Mahendra Putra, partainya menganggap itu adalah komunikasi politik biasa. 

‘’Pak Surya Paloh dan NasDem merupakan orang dan lembaga pertama selain PDIP yang mendukung Jokowi untuk menjadi presiden. Jadi kalau sekarang ada pertemuan antara keduanya, itu adalah hal yang biasa dan tida perlu dikhawatirkan,’’ujar Herzaky Mahendra. 

BACA JUGA:Manuver Effendi Choirie Terkait Cawapres Kaolisi Perubahan, Muncul Khofifah Pupuskah Harapan PKS dan Demokrat

Maka dari itu, sikap Partai Demokrat tidak khawatir terhadap pertemuan itu. Dia berkeyakinan, NasDem tidak akan terpengaruh. 

‘’Kita sangat optimis Partai NasDem akan tetap memegang komitmen untuk mewujudkan terjadinya koalisi perubahan. Ketiga partai anggota koalisi sudah punya visi dan misi untuk membawa perubahan terhadap bangsa,’’jelas Herzaky.

Menurutnya, sikap Partai Demokrat tetap berpegang teguh pada komitmen bersama antara Partai NasDem dan PKS. 

BACA JUGA:Dukung Anies, Demokrat Ajak Nasdem dan PKS Bentuk Sekretariat Perubahan

Sementara itu, publik menganggap hubungan antara Surya Paloh dengan Presiden Jokowi, sudah lama renggang. 

Kerenggangan itu semakin menjadi-jadi setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dari Kaolisi Perubahan. 

‘’Pilihan Pak Surya mendeklrasikan Anies sebagai Capres itu, membuat hubungannya dengan Presiden Jokowi tidak harmonis lagi. Sejak awak 2022, keretakan itu semakin terlihat dan terang benderang.,’’ujar pengamat Politik Ray Rangkuti.  

BACA JUGA:Anies Naik Jet Pribadi Saat Safari Politik, Nasdem: Kami Fasilitasi Sama Seperti Jokowi

Menurutnya, keretakan hubungan tokoh politik terjadi sejak NasDem deklrasikan Anies dan Presiden Jokowi tidak menanggapinya. ‘’Tidak bekenannya merespon deklrasi Anies itu, adalah sisi terdalam dari Jokowi,’’ungkapnya. 

Pada sisi lain, seirama dengan tidak berkenan Jokowi,  elit PDIP pun berusaha menyerang Partai NasDem, bahkan terang-terangan diminta keluarga dari pemerintahan. 

Bahkan, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP di Bogor, tidak lama setelah NasDem deklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres. (*)

Sumber: