Inggris Batal Jadi Tim Pertama Yang lolos ke 16 besar Usai Ditahan Imbang 0-0 Oleh Amerika Serikat
Laga Inggris vs Amerika Serikat Bertahan Imbang 0-0 --Tangkapan layar instagram/@fifaworldcup
QATAR RADAR PALEMBANG - Inggris dan Amerika Serikat harus bertahan imbang, pada duel matchday dua Grup B Piala Dunia 2022, Sabtu 26 November 2022 dengan skor 0-0.
Timnas Inggris batal menjadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 usai ditahan imbang timnas Amerika Serikat.
Timnas Inggris bertanding melawan timnas Amerika Serikat dalam matchday kedua Grup B Piala Dunia 2022 di Al Bayt Stadium, Jumat 25 November 2022 waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB.
Pertandingan antara Inggris dan Amerika Serikat berlangsung sengit dengan berbagai macam serangan. Pada jalannya pertandingan kedua tim bergantian mendapatkan peluang.
BACA JUGA:Belanda vs Ekuador Berakhir Imbang dengan Skor 1-1
Dilansir melalui melalui laman resmi FIFA, timnas Inggris mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 56 persen.
Amerika Serikat bisa disebut bermain lebih baik dengan lebih banyak peluang berbahaya. Inggris sempat tertekan, tapi akhirnya bisa melawan balik dengan menyamai intensitas tim lawan.
Inggris juga berhasil melepaskan delapan tembakan dengan tiga di antaranya mengarah tepat ke gawang Amerika Serikat.
Adapun Amerika Serikat mampu menciptakan 10 tembakan dengan satu di antaranya mengarah tepat ke gawang Inggris.
BACA JUGA:Senegal Permalukan Tuan Rumah Qatar dengan Skor Telak 3-1
Hasil ini tidak mengubah posisi kedua tim di klasemen sementara Grup B Piala Dunia 2022. Inggris di puncak dengan 4 poin, Amerika Serikat di peringkat ketiga dengan 2 poin.
Pertandingan babak pertama dimulai kembali dengan ritme yang sama. Tempo laga masih sangat tinggi. Amerika Serikat tampak berbahaya setiap kali membangun serangan.
Inggris sepertinya sedikit mengubah gaya main. Harry Kane dkk. coba mengontrol bola lebih lama dan menurunkan tempo. Cara ini cukup efektif untuk menahan gempuran Amerika Serikat.
Upaya Inggris tak lantas membuat Amerika Serikat mengendurkan tekanan. Pasukan Gregg Berhalter masih begitu agresif mengejar bola dengan menerapkan garis tekanan tinggi.
Sumber: berbagai sumber