Beredar Video Tumpukan Dollar di Koper Pasca Polri Klrafikasi Soal Uang Rp900 Miliar di Bungker Ferdy Sambo

Beredar Video Tumpukan Dollar di Koper Pasca Polri Klrafikasi Soal Uang Rp900 Miliar di Bungker Ferdy Sambo

Screenshot Video tumpukan mata uang dollar AS yang beredar pasca Kadiv Humas Polri klarifikasi temuan uang Rp900 miliar di bungker Irjen Pol Ferdy Sambo. -twiter/@opposite090192.--

RADAR PALEMBANG – Sebuah video  tumpukan dollar dalam sejumlah koper berwarna silver beredar di jejerang media sosial. 

Tumpukan mata uang dollar tersusun tersusun rapi di salah satu rumah, muncul setelah Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo klarifikasi dan membantah isu temuan uang senilai Rp900 miliar di dalam Bungker Rumah Irjen Pol Ferdy Sambo, Jalan Bangka, Jakarta Selatan.

Koper-koper berwarna silver itu tergeletak menghiasi pintu lorong masuk. Belum dapat dipastikan dan belum ada klarifikasi atau penjelasan dari Kominfo atau Kepolisian terkait video tumpukan dollar di koper  yang beredar itu.

Adalah akun twiter @opposite090192 yang mengekspor video itu, pada 23 Agustus 2022 pukul 0:01. Dalam captionnya akun @opposite090192 mempertanyakan keberadaan tumpukan uang dollar itu.

BACA JUGA:Rektor Prof Karomani Hijrah dari Unja ke Unila Lalu Tertangkap KPK, Begini Respon dari Jambi

‘’Benarkah? Ngeri juga kalau bener. 900 miliar bukan rupiah tapi dollar AS. Kalau dipikir pelit juga sianu. Moso timbunan duit segitu banyaknya, biaya suap pembunuhan hanya 1M. Polri silakan klarifikasi publik menanti,’’ demikian caption akun itu.

Menyikapi video yang tumpukan mata uang dolar dalam sejumlah koper itu, Politisi Gerindra Arief Poyuono angkat bicara terkait fenomena yang mencuri perhatian publik.

Dia mengaku heran dengan klarifikasi atau bantahan yang disampaikan. Heran lantaran baru disebut hoaks setelah beredar dan menjadi bahan pembicaraan warung kopi.

“Kok berita Rp 900 miliar sudah seminggu baru diklarifikasi itu hoax, enggak dari awal awal ya. Maka mari kita gelengkan kepala. Kalaupun benar (Rp 900 miliar) itu dari judi online ya disita saja untuk negara. Untuk tambah-tambah subsidi BBM,”  ujar Arief Poyuono  pada Selasa,  23 Agustus 2022.

BACA JUGA:Sahabat Ganjar Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK TKJ

Arif mengajak masyarakat untuk realistis. Dia juga bertanya, apakah judi onlie stabilitas ekonomi atau politik?

‘’kan nggak ya. yang main judi pasti yang ekonomi sudah mapan. Kalau yang nggak suka judi nggak main juga. Pemain judi kan rakyat juga yang harus diakomodir dong,” tuturnya.

Ketika ditanya bukannya judi haram dan dilarang agama? Arief Poyuono membalas dengan singkat dan cukup menohok. “Mabuk, korupsi juga haram mas,” timpal Arief kepada Disway.id.

Judi online sambung Arief, akan sulit diberantas. Jika beking aparat dan orang yang memegang kendali hukum juga bermain pada ranah ini.

 BACA JUGA:Gerindra dan PKB Segera Lakukan Koordinasi

“Sulit mas. Jika benar adanya beking-beking begitu. Rusak mental kalau sudah bermain pada ranah yang dilanggar. Pengen cepat kaya memanfaatkan lingkup jabatan akibatnya hukum jadi absurd. Yang kere nyolong ranting kayu disikat, yang bandar besar dilindungi,” sindir Arief Poyuono.

Jika judi online merambah kemana-mana sampai Kominfo dan aparat kepolisian saja kerepotan menanganinya, menurut Arief legalkan saja sekalian.

“Coba kita lihat, setahun saja dilegalkan. Nanti terlihat siapa yang tepuk tangan. Besarkan pajaknya, sekalian. Toh banyak negara yang melegalkan perjudian. Mereka menarik untung sebesar-besarnya. Daripada bikin resah dan ngerepotin, legalkan saja,” timpal Arief.

Informasi Bocor dari Sosok Kombes Pol

Sebelumnya dalam YouTube Kombes TV dalam program Aiman dalam wawancara dengan kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membuat pengakuan cukup mengejutkan.

Kamaruddin mengatakan bahwa dirinya mendapat informasi penting dari sosok tak sembarangan terkait kepemilikan uang miliaran rupiah Ferdy Sambo.

Ia menduga bahwa uang miliaran rupiah telah mengalir ke sejumlah ajudannya sejak Juli 2022 lalu.

Informasi tersebut ia dapatkan dari sosok polisi berpangkat Kombes Pol (Komisaris Besar Polisi).

BACA JUGA:Cindai Florist & Decoration Hadir di Seduduk Putih Palembang

"Di bulan Juli saya sudah mendapat informasi dari salah satu Kombes Pol masih aktif dan dia mensuplai informasi itu ke saya," ujar Kamaruddin seperti dilansir dari tayangan YouTube Kombes TV dalam program Aiman.

Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan pihaknya sudah menggeledah lokasi tersebut.

Namun setelah ditelusuri, bisa dipastikan hasilnya nihil atau tidak ditemukan bungker tersebut.

"Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bungker Rp900 miliar tidaklah benar," kata Dedi, Sabtu 20 Agustus 2022.

BACA JUGA:Pelepasan Mahasiswa Program MBKM Asistensi Mengajar Semester Ganjil 2022 - 2023

Namun Dedi menekankan pihak kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti tapi tidak menemukan adanya bungker seperti yang ramai diperbincangkan.

Dedi pun tidak menjelaskan secara detail barang bukti apa saja yang disita.

"Apa saja yang disita itu untuk pembuktian nanti di persidangan. Timsus melakukan penyidikan dengan langkah pro justitia," ujar Dedi.

"Tim khusus terus bekerja. Mohon sabar dan dukungannya. Komitmen kami sejak awal mengusut perkara ini sampai tuntas dengan mengedepankan pendekatan scientific crime investigation," ucapnya.

Seperti diketahui, drama Ferdy Sambo mengalir jauh hingga kasus dugaan suap, rumah mewah sampai bunker berisi uang Rp 900 miliar yang kabarnya baru saja disita oleh Bareskrim Polri. Tapi belakangan Polri menyebut itu tidak benar.

BACA JUGA:Beyond House Hadirkan Konsep Garden, Bikin Betah

Selain bunker Sambo yang kabarnya Rp 900 miliar, tak luput pula peristiwa berdarah KM50 menjadi topik pembicaraan warganet di jagat media sosial beberapa hari belakangan.

Begitu riuh drama bersambung polisi berpangkat Inspektur Jenderal Polisi ini sampai-sampai publik lewat organisasi massanya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) diminta untuk mengikuti jejak aliran uang Ferdy Sambo.

“Polisi mengamankan rumah Sambo, termasuk yang di Jalan Bangka. Rumah Sambo yang di Jalan Bangka ini luar biasa mewahnya,” tulis salah satu pemilik akun telegram @opposite6890.

Ditambahkan, coba bandingkan dengan Anggota Polri lain yang sama pangkatnya sebagai Irjen, apakah sanggup mempunyai Rumah Semewah ini?

BACA JUGA:UIN Palembang Kampanyekan Gerakan Nasional Revolusi Mental Lewat Aksi Nyata Menanam Pohon

“Hanya Irjen Ferdi Sambo yang mampu memiliki Rumah Mewah seperti ini, itupun karena merangkap Bendahara 303,” tulisnya.

Praktisi hukum Syamsul Arifin mengatakan, belakangan akun-akun tersebut ramai menjadi konsumsi publik.

 “Keingintahuan masyarakat besar terhadap pemberitaan yang ada. Ini diawali dengan terbongkarnya kebohongan yang diskenariokan Ferdy Sambo. Wajar ketika masyarakat memiliki referensi lain meski faktanya belum menjadi dasar dan bukti hukum,” jelas Syamsul Arifin.

Ditambahkan Syamsul, ada ruang dan rasionalitas dalam dimensi yang digambarkan akun @opposite6890. Meski kabarnya berulang kali akun tersebut dimatikan.

‘’Ya ada kesamaan dengan informasi yang disampaikan akun itu dengan alur cerita polisi tembak polisi di awal ya. Kalau soal bunker bangka Rp 900 miliar bagi saya gak kaget. Ada baiknya Polri bisa menyampaikan hal ini. Tentu soal kebenarannya,” jelas Syamsul.

Sebab angka Rp 900 miliar itu begitu besar. "Apa iya sudah disita, apa benar ada dalam bunker itu. Seperti yang saya katakan di awal, ke kepoan publik ini yang harus diluruskan. Kalau tidak disampaikan, muncul kecurigaan-kecurigaan lain,” paparnya.

Dari isu bunker Rp 900 miliar tersebut, Syamsul Arifin berharap Polri juga mengusut soal adanya kejanggalan terkait permohonan perlindungan Putri Candrawathi.

Artikel ini sudah tayang sebelumnya di disway.id dengan judul: Hasil Penggeledahan Bungker Uang Rp 900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo Terjawab, Polri Buat Pengakuan...

Sumber: