Begini Rekaman CCTV Detik-detik Jelang Brigadir J Tewas di Rumah Ferdy Sambo

Begini Rekaman CCTV Detik-detik Jelang Brigadir J Tewas di Rumah Ferdy Sambo

Grafis detik-detik jelang tewasnya Brigadir J. --

RADAR PALEMBANG – Komisi Nasional Hak Hasasi Manusia (Komnas HAM)  mengungkap rekaman CCTV detik-detik jelang tewasnya Brigadir di Rumah Dinas Irjen Pol Ferdy Sambo. Hasilnya, Tempat Kejadian  Perkara (TKP)  tewasnya Brigadir J semakin menemui titik terang. 

Saat Komnas HAM melakukan validasi time line peristiwa pada hari Jumat 8 Juli 2022 di rumah Dinas Kadiv Polri di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.  Komnas HAM mengungkap rekaman CCTV detik-detik jelang Brigadir J tewas.

Komnas HAM mendapatkan isi rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo itu dari Mabes Polri.

Menurut Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik,   isi rekaman CCTV di Rumah Ferdy Sambo, memperlihatkan bagaimana suasana jelang terjadinya pembunuhan terhadap Brigadir J. Hasil validasi itu, juga sesuai dengan isi percakapan antara Brigadir J dengan pacarnya Vera Simanjuntak 17 menit jelang peristiwa itu terjadi.

 BACA JUGA:25 Polisi Halangi Penyidikan Kasus Brigadir J, 4 Perwira Diamankan di Tempat Khusus, Termasuk Ferdy Sambo?

“Saat ini Komnas HAM masih berproses untuk memvalidasi timeline pada hari Jumat, 8 Juli 2022 sesuai gambar dalam CCTV,” ujar Ahmad Taufan dalam sebuah diskusi virtual “Menguak Kasus Kematian Brigadir J” di Jakarta pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Taufan pun membeberkan isi rekaman CCTV detik-detik jelang Brigadir J tewas.

Menurutnya, sekitar Pukul 15.28 WIB – Pukul 15.30 WIB, Irjen Pol Ferdy Sambo terlihat tiba di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Ferdy Sambo datang didampingi ajudannya. Dalam rekaman CCTV juga terlihat Brigadir Daden MIftahul Haq dan satu petugas PCR.

 BACA JUGA:Kapolri Copot Pati dan Pamen Polri Pasca Pemeriksaan Ferdy Sambo Terkait Drama Tewasnya Brigadir J

Ini terjadi empat menit sebelum rombongan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi bersama Brigadir J datang.

Rombongan Putri Candrawathi tiba pukul 15.30 WIB sampai di rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga.

Sementara, Putri Candrawathi menuju belakang rumah untuk melakukan tes PCR.

“Setelah ibu PC, secara berurutan asisten rumah tangga, Brigadir Yoshua, Bharada E kelihatan PCR. Setelah itu, mereka istirahat di depan rumah. Tapi ini tidak terekam di CCTV, Ini berdasarkan keterangan mereka. Ibu masuk dalam kamar,” kata Taufan Damanik.

Tidak sampai satu jam, Brigadir J dan ajudan lainnya berkumpul di depan rumah. Ini sesuai dengan timeline saat Brigadir J melakukan percakapan via telepon dengan pacarnya Vera Simanjuntak.

BACA JUGA:Mahfud MD Bertemu Ayah Brigadir J, Ini Bukan Kriminal Biasa

“Keterangan para ADC itu klop dengan teleponnya Vera. Dia (Vera) bilang telepon terjadi pukul 16.31. Bukan 16.43. Pada pukul 16.31, Vera bertelepon ke Yoshua,” imbuhnya.

Vera, lanjut Taufan Damanik, mendengar waktu Brigadir J sedang berbicara dengannya ada suara orang tertawa.

Selanjutnya, aekitar 17.01 WIB Brigadir J dan rombongan terekam CCTV naik ke mobil menuju rumah dinas di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan atau tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J.

Beberapa menit berselang, Ferdy Sambo juga terekam ke luar dari rumah pribadinya.

Awalnya mobil yang ditumpangi Ferdy Sambo terlihat menuju ke arah lain. Namun, baru beberapa menit berjalan, mobil Ferdy Sambo berhenti. Lantas berputar arah ke rumah dinas.

 BACA JUGA:Bharada E Tersangka Atas Tewasnya Brigadir J, Ferdy Sambo Segera Diperiksa Terkait Pembunuhan Berencana

“Keterangan penyidik yang menyatakan bahwa katanya dia (Ferdy Sambo) menuju rumah dinas karena ditelepon oleh istrinya karena ada kejadian itu. Namun, sekali lagi itu versi dia,” tukasnya.

Tak berselang lama, Putri Candrawathi terekam kembali ke rumah pribadinya. Dia tampak seperti menangis.

Taufan menyebut ada satu sampai dua orang yang saat itu mendampingi Putri Candrawathi.

Di dalam mobil rombongan yang tiba dari Magelang, Jateng tersebut ada Putri Candrawathi, Brigadir Joshua, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, ajudan Bripka Ricky Lukas dan seorang asisten rumah tangga.

Dari isi rekaman CCTV juga terlihat Brigadir J dan Bharada E menurunkan sejumlah barang dari mobil.

Selanjutnya, terekam mobil Provost dan patroli polisi terlihat lalu lalang di sekitar rumah itu.

BACA JUGA:25 Polisi Halangi Penyidikan Kasus Brigadir J, 4 Perwira Diamankan di Tempat Khusus, Termasuk Ferdy Sambo?

Kehadiran mobil dinas polisi tersebut terkait dengan tewasnya Brigadir J. CCTV lain juga merekam aktivitas mobil Provos tersebut.

Pada pukul 19.00 WIB, sebuah mobil ambulans terekam datang ke rumah TKP. Sampai di RS Bhayangkara Polri.

Selain mengungkap isi CCTV detik-detik jelang Brigadir J tewas, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik  juga mengungkap, perjalanan Ferdy Sambo sebelum peristiwa berdarah di rumahnya itu. 

Menurut Ahmad Taufan, Ferdy Sambo tidak berada dalam rombongan istrinya Putri Chanrawathi dari Magelang. Dia pulang duluan ke Jakarta dari rombongan istrinya pada 7 Juli 2022 dengan naik pesawat bersama ajudannya bernama Deden.

Komnas HAM mengonfirmasi bahwa mereka telah menemukan adanya salah satu bukti perjalanan itu, yakni berupa tiket pesawat atas nama Ferdy Sambo.

BACA JUGA:Kapolri Copot Pati dan Pamen Polri Pasca Pemeriksaan Ferdy Sambo Terkait Drama Tewasnya Brigadir J

Hal tersebut dikonfirmasi Ahmad Taufan saat menghadiri FGD Jaringan Aktivis Batak Indonesia pada Jumat, 5 Agustus 2022.

"Akhirnya data terbaru yang akurat dengan bukti sudah kami dapatkan, tiket dan macam-macam itu. Kami dapat kepastian tanggal 7 (Juli 2022), pesawat pagi jam 07.00 WIB," kata Taufan.

Ferdy Sambo tidak sendiri saat berangkat ke Jakarta menaiki pesawat, ternyata ia bersama ajudan atau ADC bernama Deden.

Keduanya berangkat dari Yogyakarta ke Jakarta untuk kembali bertugas atau bekerja di Mabes Polri.

Taufan juga mengatakan Ferdy Sambo pulang menuju Jakarta tidak bersamaan dengan rombongan istrinya, Putri Candrawathi.

Ternyata Putri candrawathi pulang ke Jakarta satu hari setelah Sambo dan PC didampingi oleh Brigadir J dan Bharada E. (jpnn/disway/yui/dnn)

 

Sumber: