Semester I 2022 Telkom Raup Laba Rp 72 Triliun, Sudah di Jalur yang Benar
Dirut Telkom Ririek Adriansyah. Pada Semester I 2022, Telkom raup laba Rp 72 triliun. (foto:tlkm/radar palembang)--
RADAR PALEMBANG – Pada Semester I 2022, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meraup laba sebsar Rp72 triliun atau tumbuh sebesar 3,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kinerja Telkom Semester I 2022, komposisi pendapatan bergerak dinamis seiring dengan transformasi perusahaan. Kontribusi pendapatan dari bisnis digital (digital business) terus meningkat. itulah yan mengantarkan Telkom raup laba Rp72 triliun.
''Pergeseran ini menunjukkan bahwa transformasi perusahaan berada pada jalur yang benar untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan sesuai perubahan bisnis ke depan,’’ujar .Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam siaran pers yang diterima media ini, Selasa (2/8).
BACA JUGA:Metanesia Telkom Akselerasikan Ekosistem Digital. Erick: Tertinggal Ntar Nyesal
Kehadiran gerbang tol digital ini menjadi wujud nyata dari upaya pemerataan akses telekomunikasi dan informasi di seluruh Indonesia, sekaligus memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan.
Tidak hanya itu, pusat data berkapasitas besar HyperScale Data Center fase pertama yang telah selesai dibangun dan beroperasi pada tahun ini. Pusat data ini hadir sebagai digital hub para pelaku ekonomi digital di berbagai sektor.
Keseluruhan data center tersebut saling terintegrasi dengan infrastruktur dan sistem komunikasi kabel laut milik Telkom demi mengakomodasi kebutuhan pelanggan.
BACA JUGA:Telkomsel Raih Predikat Terbaik pada Ajang ‘2022 Asia-Pacific Stevie Awards’
''Seluruh pelaku ekonomi digital tak perlu risau dan kesulitan mencari sarana untuk menunjang kebutuhan penyimpanan data, server, dan hal-hal lain terkait aktivitas digital,''ujar Ririek.
Menurut, Ririek Adriansyah pada segmen fixed broadband, IndiHome membukukan pendapatan sebesar Rp13,8 triliun atau tumbuh 7,4% YoY dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,2%.
Hingga akhir Juni 2022 IndiHome melayani 8,9 juta pelanggan atau tumbuh 7,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain itu ARPU IndiHome juga kian stabil di kisaran Rp270.000. Sumbangan pendapatan IndiHome memberikan kontribusi sehingga Telkom raup laba Rp72 triliun.
"Hingga saat ini, Telkom masih melanjutkan langkah transformasi dengan fokus pada lima strategi utama yang bertujuan meningkatkan daya saing (competitive advantage), seperti IPO Mitratel yang telah direalisasikan tahun lalu dan konsolidasi pengembangan bisnis Data Center, serta untuk menyiapkan new growth engine perusahaan melalui fixed mobile convergence, penguatan kapabilitas B2B IT Services, dan secara selektif berinvestasi pada perusahaan digital," ungkap
IndiHome terus melakukan pengayaan konten melalui adanya paket bundling IndiHome Netflix. Dengan layanan yang menjangkau hingga 499 dari total 514 IKK di Indonesia, IndiHome berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan masyarakat digital.
BACA JUGA: Mahasiswa USS Borong Prestasi Nasional
Pada segmen Mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp43,6 triliun. Jumlah pelanggan Telkomsel pada akhir Juni 2022 mencapai 169,7 juta pelanggan dengan pengguna mobile data sebanyak 119,3 juta pelanggan, yang mendorong lalu lintas data tumbuh 21,4% dari periode yang sama tahun lalu.
Demi mengembangkan infrastruktur yang mendukung bisnis digital, Telkomsel telah memiliki 154.000 unit BTS 4G dan secara bertahap membangun BTS 5G. Total BTS yang dimiliki Telkomsel hingga akhir semester pertama 2022 mencapai 255.107 unit atau tumbuh 7,5% YoY di mana 204.908 di antaranya adalah BTS 3G/4G/5G.
Selanjutnya Telkomsel terus memperkuat kapabilitasnya di bisnis digital melalui PT Telkomsel Ekosistem Digital (dengan identitas brand perusahaan: INDICO). Pada Mei 2022, layanan aplikasi Kuncie milik Indico bersama Google meluncurkan Gapura Digital dan modul belajar Google Primer.
BACA JUGA:Ombudsmand Nilai Pelayanan Publik Dinas Pendidikan Merah
Hingga Juni 2022, segmen Enterprise mencatat pendapatan Rp8,7 triliun, di mana layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar.
Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di bisnis cloud, termasuk dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi global. Sementara itu segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp7,9 triliun atau tumbuh 14,6% YoY.
Telkom terus mengembangkan infrastruktur tidak hanya di domestik tapi juga internasional, seperti turut serta dalam konsorsium pembangunan sistem komunikasi kabel laut Bifrost dan SEA-ME-WE 6 (South East Asia - Middle East - West Europe 6) yang diperkirakan selesai pada 2024 dan 2025.
BACA JUGA:Bank Mandiri Digitalkan 241 Cabang Serentak di Seluruh Indonesia
Melalui anak usahanya, Telin, Telkom memiliki sistem komunikasi kabel laut sepanjang 222.260 km yang menghubungkan infrastruktur domestik ke luar negeri, termasuk menuju Eropa dan Amerika Serikat.
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel membukukan pendapatan Rp3,7 triliun atau tumbuh 15,5% YoY dengan EBITDA dan laba bersih tumbuh 16,6% dan 27,2%. Margin EBITDA dan margin laba bersih Mitratel pun mengalami peningkatan mencapai 77,5% dan 23,9%, sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengoptimalkan value untuk shareholder.
Sejalan dengan kinerja keuangan, jumlah kolokasi dan tenant Mitratel mengalami pertumbuhan sebesar 13,8% dan 20,3% YoY. Mitratel juga mengembangkan bisnis Fiber-to-the-Tower sebagai bagian dari strategi menjadi perusahaan infrastruktur digital.
BACA JUGA:Hyundai Tak Mau Palisade Disejajarkan Dengan Pajero dan Fortuner
Saat ini, Telkom tengah melakukan proses konsolidasi tower di mana Mitratel akan kembali mengambil alih tower milik Telkomsel.
Sementara itu, data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan Telkom seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan dari aktivitas bisnis digital perusahaan. Telkom memiliki 27 data center yang terdiri dari 22 domestik dan 5 luar negeri termasuk tier 3 dan 4 di Singapura.
Pada bisnis ini, TelkomGroup menawarkan beberapa produk dan solusi seperti shared colocation, dedicated colocation, working room, cross connect, smart hand, dan data center interconnect.
Kini Telkom sedang melakukan proses konsolidasi data center di bawah satu entitas dengan brand yang bernama NeutraDC, untuk selanjutnya dilakukan unlocking value dalam rangka penciptaan nilai yang lebih besar, yang diharapkan dapat direalisasikan dalam dua tahun ke depan.
Sepanjang semester pertama tahun ini, perseroan telah menggunakan belanja modal sebesar Rp13,5 triliun atau 18,7% dari total pendapatan. Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada bisnis fixed line maupun mobile demi pengalaman digital terbaik pelanggan. (yui/tkm)
Sumber: