9 Tradisi Perayaan Malam 1 Suro, Bukan Hanya Dilakukan Oleh Masyarakat Jawa
Tradisi perayaan malam 1 Suro yang dilakukan bukan hanya oleh masyarat jawa saja--
Dalam upacara ini, pusaka Keraton Yogyakarta dibersihkan atau disemai. Pusaka meliputi senjata, kereta perang, perlengkapan berkuda, bendera, tumbuh-tumbuhan, gamelan, ijuk (aksara) dan lain-lain.
Hal yang ditekankan dalam penamaan benda-benda pusaka ini adalah berdasarkan peranannya dalam sejarah keraton (fungsi benda-benda tersebut pada masa lampau).
Jamasan-pusaka yang terkait dengan tujuan ini dilakukan untuk menghormati dan menjaga semua warisan keraton.
Namun menurut website Kraton Jogja, ada dua aspek pelaksanaan Heritage Jamasan, yaitu teknis dan spiritual. Secara teknis, tradisi ini untuk menangani benda-benda yang bisa dikatakan warisan dari masa lampau.
BACA JUGA:Bukan Hanya Tradisi Imlek, Ini Manfaat Jeruk Bagi Kesehatan Tubuh
Sementara itu, masyarakat Jawa menyambut sisi spiritual dengan datangnya Malam Satu Suro.
2. Kirab Kebo Bule
Kirab Kebo Bule merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Surakarta. Menurut tradisi Tahun Baru Islam, beberapa kebo bule (kerbau putih) diarak keliling kota.
Masyarakat Surakarta percaya bahwa kerbau ini merupakan keturunan Kebo Bule Kyai Slamet dan dianggap keramat.
3. Upacara Tabot
Dirayakan oleh masyarakat Bengkulu untuk memperingati kepahlawanan dan wafatnya Husein bin Ali Abu Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Mengintip 6 Tradisi Unik dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2024, Apa Saja? Simak di Sini
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Lepas Burung Saat Tahun Baru Imlek di Palembang
Upacara ini dipengaruhi oleh upacara Karbala Iran. Syekh Burhanuddin yang juga dikenal sebagai Imam Senggolo telah menyelenggarakan perayaan tahun baru Islam ini sejak tahun 1685.
Sumber:


