Mitigasi kerawanan pemilu penting dilakukan sehingga pengawasan harus berjalan dengan baik.
BACA JUGA:Bawaslu Ingatkan Transportasi Publik Tak Boleh Dipakai Kampanye
BACA JUGA:Bawaslu Monitor Penjaringan PKD, Ingatkan Hal Ini
Sementara itu, Anggota Bawaslu Sumsel Divisi Pencegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Massuryati mengungkapkan, kenaikan peringkat Sumsel karena skor kerawanan alami peningkatan.
"IKP Sumsel yang dirilis 2022 hanya sebesar 35,07 poin, tapi pada 2024 menjadi 55,32 poin," kata Massuryati.
Posisi Sumsel berada di bawah Aceh yang berada pada peringkat 1, kemudian Jawa Tengah (2) dan Jawa Barat (3).
Sementara berdasarkan pemetaan kerawanan pemilihan, Sumsel masuk dalam kategori rawan untuk dimensi sosial politik dan tahapan pencalonan.
"Pada dimensi sosial politik, skor Sumsel cukup besar mencapai 11,41. Dimensi sosial politik Sumsel berada di peringkat 8 secara nasional," katanya.
Sementara untuk tahapan pencalonan, skor Sumsel juga masuk kategori tinggi dengan 13,12 poin.
Sumsel berada di peringkat 4 sebagai provinsi paling rawan secara nasional dari segi tahapan pencalonan.
Sedangkan untuk kabupaten/kota, Massuryati menyebut Pilkada Lahat masuk daftar dengan tingkat kerawanan tinggi.
BACA JUGA:Optimalkan Penanganan Pelanggaran, Bawaslu Palembang Bangun Sinergitas Sentra Gakkumdu
Lalu, sambung dia, kerawanan sedang ada di 11 kabupaten/kota, sisanya 5 daerah kerawanan rendah.