"Untuk kategori kerawanan tahapan Pilkada, ada dua wilayah di Sumsel masuk daerah kerawanan tinggi. Yakni di Pilkada Musi Banyuasin dan Lahat," katanya
Menurutnya, Muba masuk kategori kerawanan tinggi pada dimensi sosial politik, sedangkan Lahat masuk kerawanan tinggi pada tahapan pencalonan.
Dia menilai meski Pilkada Sumsel dan kabupaten/kota tak masuk kategori rawan pada saat kampanye dan pungut hitung.
BACA JUGA:Pastikan KPU Bekerja Sesuai Prosedur, Bawaslu Palembang Awasi Pendaftaran Calon Wako dan Wawako
Peningkatan kewaspadaan perlu dilakukan pada masa tahapan tersebut.
Sebab, bisa saja terjadi potensi atau hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tidak menutup kemungkinan potensi kerawanan tinggi terjadi pada tahapan kampanye dan pungut hitung meski Sumsel tidak masuk kerawanan tinggi secara nasional,"kata dia.
"Tetap konsentrasi, apapun bisa terjadi saat Pilkada nanti. Teorinya semua calon ingin menang, tidak ingin kalah meskipun mereka mengatakan siap menang siap kalah," ungkapnya.
BACA JUGA:Pemkab, KPU dan Bawaslu OKI Tandatangani NPHD Pemilu
BACA JUGA:Ketua Bawaslu Palembang Minta Jajarannya Meningkatkan Kinerja Pengawasan
Dia juga meminta komisioner Bawaslu se-Sumsel untuk tidak bermain dalam setiap pelaksanaan tahapan Pilkada serentak.
Terlebih sudah disumpah jabatan, sehingga harus menjaga netralitas.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Sumsel bidang Ekonomi dan Hukum Panji Tjahjanto, berharap Pilkada di Sumsel dapat berjalan lancar tanpa adanya konflik.
"Pemetaan kerawanan hal sangat penting, melalui hal tersebut bisa diambil langkah-langkah antisipatif hal-hal yang tidak diinginkan dalam Pilkada serentak 2024," kata Panji
BACA JUGA:Pemkab, KPU dan Bawaslu OKI Tandatangani NPHD Pemilu