Setelah proses awal dilalui maka hak proregatif Allah lah yang menentukan apakah pasangan tersebut cepat atau lambat memperoleh keturunan.
Fase / Proses Kedua Pendidikan anak pada saat masih dalam kandungan.
Dimana peran ayah atau ibu sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan janin di dalam rahim ibunya baik secara fisik maupun psikisnya kelak.
Oleh karena itu baik ayah atau ibunya haruslah memperbanyak doa agar kelak memperoleh anak yang sholeh kepada Allah SWT.
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al A’raf ayat 189
Kedua orang tua mengiringi doa tersebut dengan ikhtiar, yaitu menghindari semua unsurunsur yang haram atau subhat yang akan masuk ke dalam tubuhnya dan menjadi darah menuju janinnya.
Dan ini digambarkan dalam kisah Nabi Zakaria AS
Fase / Proses keTiga Pendidikan anak setelah lahir. Pada fase ini, madrasah pertama adalah ayah dan ibu.
Apa saja yang ditampakkan atau dilakukan oleh orangtuanya hal itulah yang akan tampak pada perilaku anaknya. Ayah yang suka marah-marah maka anaknya pun akan menjadi pemarah dan sebagainya.
Psikologi seorang ibu yang sedang menyusui akan sangat mempengaruhi kejiwaan anak yang sedang disusuinya.
Oleh karena itu peran ayah haruslah memfasilitasi dan tidak membebani ibu yang sedang menyusui.
Kaum Muslimin, Pembaca yang dimuliakan Allah
Banyak kisah orangtua hebat yang telah melahirkan dan mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang luar biasa pada masanya. Bagi ibu-ibu Jadilah seperti Nuwair binti Malik (Radhiyallahu 'Anha) yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya.
Seorang sekretaris Rasulullah, yang menuliskan wahyu yang diturunkan dan putranya tersebut kita kenal dengan nama Zaid bin Tsabit.
Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun.. Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar. Rasulullah (Shalallahu 'Alayhi wa-Aalihi wa-Sallam) tidak mengabulkan keinginan remaja itu.
Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih. Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah (Shalallahu 'Alayhi wa-Aalihi wa-Sallam) dengan potensinya yang lain.