Hal ini sesuai dengan prinsip dari Pemasyarakatan, yaitu negara tidak berhak membuat WBP menjadi lebih buruk atau lebih jahat daripada sebelum masuk dalam lapas atau rutan.
"Oleh karena itu negara hadir memberikan pembinaan, agar sehabis masa pidananya, warga binaan dapat menjadi manusia seutuhnya. Disinilah Pembimbing Kemasyarakatan berperan penting," jelas Ilham
Dalam kesempatan tersebut, kakanwil Kemenkumham Sumsel juga menitipkan pesan kepada napiter bernama Muhammad Al Farisi menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepada Muhammad Al Farisi, Kakanwil Ilham Djaya berpesan agar tetap semangat menjalani pembinaan, memang mudah mengucapkannya, setelah itu Ananda akan banyak menghadapi tantangan.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Urus Pembentukan Kantor Imigrasi OKU
"Tapi yakinlah, Lapas dan seluruh stakeholder akan menjaga anda, membantu membina agar tidak kembali berpikiran radikal, dapat menghargai perbedaan dan keberagaman," pesan Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Ilham.
Prosesi pernyataan ikrar dilanjutkan dengan prosesi penghormatan dan penciuman Bendera Merah Putih yang dilakukan oleh napi terorisme yang berikrar, disaksikan oleh Kepala Lapas Kelas I Palembang Yulius Syahruzah, Perwakilan BNPT Sumsel, Densus 88 Antiteror Polda Sumsel, Kemenag Sumsel, dan Kapolsek Sako.