BACA JUGA:Inspirasi Bisnis Pempek Lince, Pelopor Pempek Online di Palembang
Seorang negarawan harus fokus memikirkan kepentingan bangsa dan negara, tidak boleh hanya memihak pada satu golongan.
Sehingga saya butuh memihak masyarakat banyak. Dengan memberikan arti banyak bagi masyarakat, saya lebih senang dan kuat.
Adakah pesan yang ingin disampaikan?
Jangan sampai menganggap diri lebih besar dari yang dia kira atau sebaliknya jangan pula menganggap rendah oleh diri sendiri.
Hidup ini harus dihadapi dengan realistis, apa yang kita butuhkan, kemampuan apa yang harus kita tambah.
BACA JUGA:Tokoh Inspirasi Sumsel, Judi Timadius Aktivis Sosial Segudang Pengalaman
Hal apa yang bisa membuat kita lebih nyaman, sehingga mampu memaksimalkan diri dengan segala potensi.
Kabarnya cerita Anda sangat unik? Bisa ceritakan penggalannya?
Saya anak perantauan, dari daerah datang ke Jakarta nekat hanya bermodalkan Rp 75, kemudian membangun karier dari bawah.
Cari sana sini pengalaman, hingga berpengalaman banyak bahkan jatuh bangun saya jalani dengan ihlas.
BACA JUGA:BI Sumsel Sebut 13 Pemda Naik Status Kategori Digital
Adakah Anda memiliki saat terberat dalam hidup Anda?
Waktu saya menjadi Asisten Wakil Presiden BJ Habibie. Pada masa itu saya bisa seminggu menginap di Istana untuk mendampingi Beliau.
Rasa lelah tidak pernah saya keluhkan meski sehari-harinya kurang tidur dan istirahat.
Saya bekerja dengan ikhlas tanpa memikirkan honor.
BACA JUGA:Apa Itu Imlek dan Tradisi yang Dilakukan? Ini Penjelasan Ketua Walubi Sumsel Tjik Harun
Pengalaman paling menegangkan bagi saya adalah ketika mantan Presiden Soeharto mengundurkan diri.
Ketika itu, saya, Endriartono Sutarto, serta beberapa menteri ikut menghadap.