Sriwijaya FC Kembali Harus Bayar Denda, Supoter Pertanyakan Kinerja Direktur Teknik dan Sekretaris

Sriwijaya FC Kembali Harus Bayar Denda, Supoter Pertanyakan Kinerja Direktur Teknik dan Sekretaris

Suporter tim sepakbola Sriwijaya FC (SFC) pertanyakan kinerja Direktur Teknik dan Sekretaris usai laskar wong kito kembali harus membayar denda PSSI--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Suporter tim sepakbola Sriwijaya FC (SFC) pertanyakan kinerja Direktur Teknik dan Sekretaris usai laskar wong kito kembali harus membayar denda PSSI.  

Klub sepakbola Sriwijaya FC kembali harus membayar denda sebesar Rp 50 Juta usai mendapat sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Sanksi tersebut dijatuhkan usai sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang digelar pada 16 hingga 19 Oktober 2024.

Penjatuhan sanksi denda terhadap tim sepakbola berjuluk laskar wong kito tersebut terkait waktu bermain pemain U-21 Sriwijaya FC dalam laga kontra PSMS Medan pada 12 Oktober 2024 lalu.

BACA JUGA:Tambah Porsi Latihan, SFC Bersiap Hadapi PSMS Medan dalam Lanjutan Liga 2 2024/2025

BACA JUGA:Gantikan Jafri Sastra Jadi Pelatih, Amirul Mukminin Fokus Benahi Mental Pemain SFC

Pada laga tersebut pemain U-21 Sriwijaya FC tidak memenuhi syarat minimum 90 menit yang telah ditetapkan dalam regulasi kompetisi Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025.

Sanksi denda yang diterima oleh Sriwijaya FC sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Diketahui sejak beberapa musim terakhir, klub ini kerap kali terkena sanksi dari Komdis PSSI.

Baik itu karena pelanggaran teknis maupun insiden yang melibatkan pemain. Tahun sebelumnya saat bermain dengan Semen Padang FC, yang tak memainkan U-21.

Dan, Denda kali ini semakin menambah beban finansial klub yang sebelumnya juga telah terkena sanksi serupa di beberapa kesempatan.

BACA JUGA:Jika Liga 2 Dilanjutkan SFC Siap Berpartisipasi

BACA JUGA:Notulen Rapat Pemberhentian Liga 2 Beredar, Management SFC Angkat Bicara

Dengan sering kalinya Sriwijaya FC terkena sangsi dari Komdis PSSI membuat banyak pendukung/suporter SFC bertanya-tanya tentang manajemen teknis tim.

Apakah ada kekurangan dalam pengawasan atau mungkin ada hal lain yang menyebabkan aturan terkait pemain U-21 tidak terpenuhi? 

Sumber: