Terungkap Alasan Toyota Tak Jual Fortuner Hybrid di Indonesia, Kebutuhan Konsumen yang Utama

Terungkap Alasan Toyota Tak Jual Fortuner Hybrid di Indonesia, Kebutuhan Konsumen yang Utama

alasan kenapa PT Toyota Astra Motor (TAM) tidak menjual Toyota Fortuner Hybrid di Indonesia--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Berikut ini alasan kenapa PT Toyota Astra Motor (TAM) tidak menjual  Toyota Fortuner Hybrid di Indonesia.

Seperti diketahui Toyota baru saja meluncurkan SUV Fortuner terbaru, namun sayangnya tak ada pilihan mesin  hibrida untuk mobil terbaru tersebut.

Padahal Toyota Fortuner bermesin hibrida sebelumnya telah dipasarkan di Afrika Selatan. Namun, mesin yang dipakai bukan hybrid murni, melainkan mild-hybrid dengan baterai lithium 48 V.

Lantas apa yang menjadi alasan Toyota belum mau memasarkan Toyota Fortuner Hybrid di Indonesia?

BACA JUGA:Mitsubishi Pajero Lebih Keren Ada Sunroof, Toyota Fortuner 2024 Anggap Belum Perlu, Ini Alasan TAM

BACA JUGA:Resmi, TAM Luncurkan Toyota Fortuner Baru versi 2024, Punya Wifi Hotspot, Cek Spesifikasi Lengkapnya

Menurut Anton Jimmy Suwandi selaku Direktur Pemasaran PT TAM, teknologi mild-hybrid belum tentu sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia.

Lebih lagi, pihaknya terbiasa menjual mobil-mobil hibrida murni. Itulah mengapa, kata dia, Fortuner hybrid belum akan dipasarkan di dalam negeri.

"Kita melihat agak berbeda dengan negara lain, tapi catatan sekali lagi, itu mild hybrid bukan full hybrid teknologinya.

Dan kita lihat di Indonesia, apakah lebih cocok mild hybrid atau malah mengarah pada flexy fuel?" ujar Anton di Sudirman, Jakarta Pusat, Senin, 9 September 2024.

BACA JUGA:Toyota New Fortuner Bakal Meluncur di Indonesia Awal September 2024

BACA JUGA:Tol Palembang-Kayuagung Kembali Makan Korban, Hantam Fuso 4 Penumpang Fortuner Tewas

"Pemerintah arahnya ke flexy fuel. Sekarang ada B30, mungkin ke depannya ada B35 dan lain-lain. Saya rasa ini bisa mengurangi permintaan BBM dan sebagainya, jadi menurut saya yang penting tujuannya, bukan teknologinya," tambahnya.

Ketika ditanya peluang memproduksi sendiri Fortuner full hybrid, Anton menegaskan belum ada rencana. Sebab, masih ada sejumlah hal yang harus dipikirkan.

Sumber: