Secara mtom Sumsel Deflasi 0,19 Persen di Agustus 2024, BPS Sumsel Catat 10 Komoditas Turun Harga, Ini Datanya

Secara mtom Sumsel Deflasi 0,19 Persen di Agustus 2024, BPS Sumsel Catat 10 Komoditas Turun Harga, Ini Datanya

Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto (kiri foto) dan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Ricky P Gozali soal deflasi month to month (m-to-m) Bulan Agustus 2024 sebesar 0,19 persen.-Dok: radarpalembang.id-

Secara tahunan, realisasi inflasi Sumsel tercatat menurun menjadi sebesar 1,8 persen (yoy) dari bulan sebelumnya (1,87 persen yoy).

Perkembangan tersebut juga sejalan dengan inflasi nasional yang tercatat melandai menjadi sebesar 2,12 persen (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya (2,13 persen yoy).

BACA JUGA:BI Rate Bertahan di 6,25 Persen, Perry Sebut Untuk Jaga Inflasi, Bank Mandiri: Imbas Positif ke Sektor Kredit

BACA JUGA:Stok Redam Inflasi di Akhir Tahun 2024, BI Sumsel: Tanam Cabai dan Bawang Merah Serentak di 17 Kabupaten Kota

“5 komoditas utama penyumbang deflasi pada bulan ini adalah bawang merah, daging ayam ras, jeruk, telur ayam ras, dan cabai rawit,”kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Ricky P Gozali, Senin 2 September 2024 sore.

Kelima komoditas tersebut, sambung dia, dengan andil pada masing-masing komoditas adalah sebesar -0,13 persen, -0,09 persen, -0,05 persen, -0,03 persen, -0,02 persen secara berturut-turut, berdasarkan data BPS Sumsel.

“Penurunan harga bawang merah dan jeruk disebabkan oleh melimpahnya pasokan sejalan dengan masuknya musim panen di daerah sentra yang juga didukung dengan cuaca yang kondusif,”ungkap dia.

Sementara itu, BI Sumsel juga melihat ada peranan dari penurunan harga daging dan telur ayam ras masih terus berlanjut sejalan dengan penurunan harga jagung dan Day Old Chick (DOC).

BACA JUGA:BI Sumsel Sebut Bawang, Emas dan Tarif Angkutan Penyumbang Inflasi April 2024 Sebesar 0,43 Persen

BACA JUGA:Warga Palembang Dihimbau untuk Tidak Panic Buying Jelang Lebaran 2024, Inflasi Stabil di 2,63 Persen

“Lebih lanjut, penurunan harga cabai rawit didukung oleh surplus neraca pangan secara nasional,”ungkap dia.

Inflasi Provinsi Sumatera Selatan yang terkendali tidak terlepas darimerupakan upaya dan peran aktif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumsel.

TPID Sumsel juga mengendalikan inflasi melalui strategi 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.

TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan masih terus melaksanakan kegiatan pasar murah sebagai Upaya mengendalikan harga komoditas pangan di tingkat masyarakat.

BACA JUGA:BI Sumsel Ingatkan Potensi Inflasi Saat Ramadhan dan Idul Fitri, Pemprov Sumsel Siapkan Pasar Murah

Sumber: