Sumsel Inflasi 1,8 Persen Secara YoY di Agustus 2024, BPS: Sumbangan Tarif PDAM, Kopi hingga SKM

Sumsel Inflasi 1,8 Persen Secara YoY di Agustus 2024, BPS: Sumbangan Tarif PDAM, Kopi hingga SKM

Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, Senin 2 September 2024 merilis inflasi Agustus 2024 secara y-on-y sebesar 1,80 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,91. -BPS Sumsel-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat Pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sumatera Selatan sebesar 1,80 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,91.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 1,95 persen dengan IHK sebesar 107,15,”kata Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, Senin 2 September 2024.

Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Lubuk Linggau sebesar 1,31 persen dengan IHK sebesar 104,65.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran,”jelas dia.

BACA JUGA:Stok Redam Inflasi di Akhir Tahun 2024, BI Sumsel: Tanam Cabai dan Bawang Merah Serentak di 17 Kabupaten Kota

BACA JUGA:Pasar Murah BI Sumsel dan Pemkot Palembang, Kolaborasi Bersama Kendalikan Inflasi

BPS Sumsel mencatat 7 kelompok pengeluaran mengalami inflasi di Agustus 2024.

Mulai dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,72 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,17 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,65 persen; kelompok transportasi sebesar 2,02 persen.

Selain itu, ada juga sumbangan inflasi dari kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,00 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,78 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,56 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,29 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Agustus 2024, antara lain emas perhiasan, beras, tarif air minum PDAM, gula pasir, cabai merah, cabai rawit, sigaret kretek mesin (SKM), kopi bubuk, mobil, dan pemeliharaan atau service,”jelas dia.

BACA JUGA:HLM Bersama TPID, BI Sumsel Ingatkan Inflasi karena Pengaruh Musim Hujan, Idul Adha dan Libur Sekolah

BACA JUGA:Sumsel Alami Inflasi 0,06 Persen mtm di Mei 2024, BI Sumsel Sebut Cabai, Emas, Bawang hingga Gula Penyebabnya

Sementara itu, BPS Sumsel juga mencatat ada 3 kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau deflasi.

Mulai dari kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,78 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,26 persen. 

Sumber: