Kembalikan Kejayaan Kopi Sriwijaya, Strategi Pengembangan agar jadi Kopi Terbaik Nusantara

Kembalikan Kejayaan Kopi Sriwijaya, Strategi Pengembangan agar jadi Kopi Terbaik Nusantara

Arifin Susanto SE MSc, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.-ist-

Infrastruktur pelabuhan eksisting seperti Pelabuhahan Boom Baru dan Pelabuhan Tanjung Api-api belum memiliki daya tampung yang memadai untuk mendukung aktivitas ekspor mancanegara. 

Infrastruktur pelabuhan yang memadai sangat penting untuk menurunkan distribution cost dan mengurangi kecenderungan distribusi ke luar daerah (misalnya Lampung) untuk kepentingan ekspor.

BACA JUGA:OJK Gelar Harvesting Gernas BBI dan BBWI di Sumsel

Strategi Membranding Kopi Sriwijaya sebagai Kopi Terbaik Nusantara.

Komoditas kopi memiliki sejarah yang sangat panjang di wilayah eks kerajaan Sriwijaya. Kopi Sriwijaya telah menjadi komoditas unggulan sejak zaman kolonial sampai dengan saat ini. 

Berdasarkan riset Syifa Nuri Khairunnisa, Yuharrani Aisyah (2020) yang dimuat dalam kompas.com, Belanda pertama kali membawa masuk benih kopi arabika untuk ditanam di berbagai daerah nusantara termasuk Sumsel pada tahun 1696, kemudian melakukan perluasan penanaman secara besar-besaran dengan sistem tanam paksa (cultuurstelsel).

Beberapa local brand Kopi Sumsel seperti Kopi Semendo, Kopi Dempo, dan Kopi Lintang sejatinya berpotensi untuk dikembangkan menjadi market leader kopi nusantara karena faktor citarasa dan sejarah masa lalu. 

Agar berbagai merek lokal tersebut memperoleh daya ungkit yang lebih besar lagi, diperlukan repositioning and rebranding menjadi satu kesatuan kopi asal Sumsel. 

BACA JUGA:Dukung Pengembangan UMKM, OJK Gelar Harvesting Gernas BBI dan BBWI Sumsel

Penulis mengusulkan menjadi “Kopi Sriwijaya”. Penamaan Kopi Sriwijaya ini, selain dapat mendongkrak reputasi kopi asal Sumsel karena mudah dikenal dan diingat, juga merepresentasikan kejayaan wilayah Sumsel sebagai penghasil kopi terbesar secara nasional hingga saat ini.

Membranding kopi-kopi lokal menjadi Kopi Sriwijaya dapat menggunakan strategi Unique Selling Point (USP), bahwa Kopi Sriwijaya memiliki karakteristik keunikan dan kekhasan yang membuatnya menonjol dan berbeda dibandingkan kopi-kopi khas nusantara lainnya. 

Kekhasan Kopi Sriwijaya dapat dicantumkan pada kemasan atau produk jualannya, seperti Keunikan Rasa. 

Rasa khas yang kaya dengan aroma yang fruity dan keasaman yang seimbang. 

BACA JUGA:Nasabah Menjerit, KUR BRI Dikenakan Biaya Asuransi Rp 10 juta, Ini Kata OJK

Kondisi geografis dan iklim di Sumatera Selatan memberikan cita rasa tersendiri pada biji kopi. Kopi Dempo/Pagaralam sebagai sub jenis Kopi Sriwijaya bahkan telah diakui cita rasa uniknya dalam ajang kontes kopi dunia AVPA (Agency for the Valorization of the Agricultural Products) Gourmet Product tahun 2020 di Paris, Perancis.

Sumber: