2.000 Pengelola Perpustakaan Desa/Kelurahan di Sumsel Digembleng Literasi Sasar Daerah 3T

2.000 Pengelola Perpustakaan Desa/Kelurahan di Sumsel Digembleng Literasi Sasar Daerah 3T

Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi dan Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan Umum Tahun 2024 yang digelar Perpustakaan Nasional RI tanggal 19 - 23 Mei 2024 di The Zuri Palembang.-henny/radarpalembang.com-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Sejumlah 2.000 pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan TBM dijadwalkan mengikuti Bimtek Strategi Pengembangan perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi dan Bimbingan Teknis Pengelola perpustakaan Umum Tahun 2024.

Bimtem ini secara luring di 34 Provinsi di Indonesia dalam 4 gelombang yang dimulai dari tanggal 19 Mei hingga 14 Juni 2024. 

Untuk memperluas manfaat bantuan Program TPBIS dan BBB, 8.000 pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan TBM lainnya akan mengikuti Bimtek serupa mulai bulan Juni 2024 secara daring. 

Bimtek diampu oleh 189 Pelatih Ahli yang berasal dari seluruh Indonesia dan telah mendapatkan pelatihan khusus persiapan Bimtek SPP TIK dan Bimtek Pengelola Perpustakaan Umum.

BACA JUGA:Perpustakaan UBD Perkenalkan Galeri Koleksi Novel

“Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk bertindak lebih proaktif dan holistik dalam mendirikan serta mengembangkan perpustakaan di setiap sudut desa kita,” ungkap Yoyo Yahyono, Pustakawan Ahli Utama Perpusnas saat Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi dan Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan Umum Tahun 2024 yang digelar Perpustakaan Nasional RI tanggal 19 - 23 Mei 2024 di The Zuri Palembang.

Dalam kesempatan ini, ia juga menyebutkan, perpustakaan untuk sudut pandang ke depan, harus bisa menjadi pusat informasi dan pusat kegiatan masyarakat. Apapun informasi yang ada di perpustakaan bisa ditransformasikan ke masyarakat.

Dikatakannya, dalam setiap langkah pembangunan, literasi memiliki peran yang tak tergantikan.

Melalui literasi, masyarakat mengakses pengetahuan, memperluas wawasan, dan membangun keterampilan yang membantu mereka menavigasi kompleksitas zaman ini.

BACA JUGA:Asna Aini Apriyadi Imbau Ada Perpustakaan di Setiap Desa

Namun, tak bisa mengabaikan fakta bahwa di tengah gemuruh teknologi dan harus informasi, masih banyak desa yang terpinggirkan dari akses literasi yang memadai. 

Jumlah desa/kelurahan seluruh Indonesia sebanyak 83.971 desa/kelurahan (BPS, 2023) dan berdasarkan Data Perpustakaan Nasional tahun 2023 jumlah perpustakaan desa/kelurahan sebanyak 17.429 desa/kelurahan atau 20,76%. 

“Apalah artinya sebuah informasi kalau disimpan di tempat. Masyarakat bisa akses informasi sesuai kebutuhan. Kalau desa tersebut daerah nelayan, harus banyak buku tentang nelayan, kalau daerah itu pasar sayur mayur, harus banyak buku tentang sayur mayur,” urainya.

Sementara, Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Peningkatan Minat Baca Dispustaka Provinsi Sumsel Amir Sutisna, menambahkan, untuk pemilihan desa sendiri mengacu ke daerah-daerah yang termasuk ke dalam 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Sumber: