Seram, Puluhan Kerbau di OKI Tiba-tiba Mati, Diduga Ini Penyebabnya

Seram, Puluhan Kerbau di OKI Tiba-tiba Mati, Diduga Ini Penyebabnya

Puluhan Kerbau di OKI Tiba-tiba Mati,--

OKI, RADARPALEMBANG.COM - Diketahui inilah yang menyebabkan puluhan kerbau di OKI tiba-tiba mati.

Matinya puluhan kerbau secara tiba-tiba di kabupaten OKI tersebut terjadi di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam dan Desa Tanjung Batu, Kecamatan Air Sugihan.

Diduga puluhan kerbau yang tiba-tiba mati tersebut terjangkit penyakit septicaemia epizootica atau ngorok. Penyakit menyerang kerbau di OKI ini sama seperti di Musi Rawas Utara dan Empat Lawang.

Ketua Persatuan Dokter Hewan (PDHI) Sumsel, Drh Jafrizal mengatakan para peternak hewan kerbau harus cepat melakukan pengendalian sebelum penyakit ini menyebar dengan memisahkan hewan yang sehat.

"Dari informasi yang kita terima memang ada puluhan hewan kerbau di OKI mati mendadak akibat penyakit ngorok, kejadian ini sama seperti di Musi Rawas Utara dan Empat Lawang.

BACA JUGA:Ubah Paradigma Peternak di Kabupaten Lahat Sumsel Melalui Program 1 Rumah 1 Pasang Ayam

BACA JUGA:S7 Goldfish Farm, Peternakan Mas Koki Terbesar di Palembang, Penghobi Ikan Buncit Wajib Datang Kesini

Para peternak kerbau harus cepat melakukan pemisahan antara hewan yang sehat dengan yang sakit," kata Jafrizal, Sabtu, 6 April 2024.

Jafrizal menjelaskan penyakit ngorok pada kerbau ini banyak terjadi pada waktu musim hujan, dan gejala klinis hewan yang terinfeksi seperti demam yang tinggi, lesu, hipersalivasi, batuk dan suara mendengkur yang kadang sering sulit dibedakan dengan penyakit lain.

Untuk mengatasi penyebaran penyakit ngorok ke kerbau lainnya, kata dia, pemerintah harus cepat melakukan vaksinasi untuk kerbau.

"Ini harus gerak cepat agar penyakit tidak menyebar segera melakukan vaksinasi terhadap kerbau yang sehat," ungkapnya.

BACA JUGA:Gawat, Singapura Stop Impor Daging Babi, Bagaimana Nasib Peternakan di Palembang?

BACA JUGA:Peternak Ikan Pagaralam Panen Mandiri Tanpa Bantuan Langsung Pemerintah

Jafrizal mengatakan, usia kerbau yang mati mendadak tersebut mayoritas kerbau yang usianya dewasa dan anak-anak.

Sumber: