I'tikaf, Menemukan Jati Diri dan Kedekatan dengan Allah SWT di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Kegiatan i'tikaf yang dilakukan di 10 hari terakhir ramadhan dengan tujuan lebih mendekatkan diri kepada SWT.--
Dalam i'tikaf, seorang muslim memperbanyak ibadah dan dzikir kepada Allah SWT, sehingga dapat memperoleh pahala yang besar.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang beri'tikaf di masjidku, maka dia melakukannya karena mencari wajah Allah.
Oleh karena itu, maka tidaklah boleh seseorang yang beri'tikaf keluar dari masjid kecuali untuk keperluan mendesak." (HR. Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA:Tuan Rumah Safari Ramadhan 1445 H, Kepala Perwakilan Sampaikan Program Kerja BI Sumsel
4. Menjaga hubungan dengan masyarakat
Selain memperbanyak ibadah, i'tikaf juga dapat membantu untuk menjaga hubungan dengan masyarakat sekitar masjid.
Selama i'tikaf, seorang muslim dapat berinteraksi dengan sesama jamaah masjid dan menjalin silaturahmi.
5. Membiasakan diri untuk beribadah
I'tikaf dapat membantu seseorang untuk membiasakan diri dalam beribadah, sehingga dapat membantu untuk meningkatkan kualitas ibadah sehari-hari.
Dalam menjalankan i'tikaf, seorang muslim perlu mempersiapkan diri dengan matang, baik secara fisik maupun mental.
Persiapan fisik meliputi membawa perlengkapan yang dibutuhkan selama i'tikaf, seperti matras, bantal, dan perlengkapan mandi. Persiapan mental meliputi mempersiapkan diri untuk memperbanyak ibadah dan beribadah.
BACA JUGA:Ikatan Bujang Gadis Kampus Sumsel Kenalkan Budaya Dubai Lewat 'Lantern of Ramadhan'
Menurut Isnan Ansory dalam bukunya I’tikaf, Qiyamul Lail, Shalat Ied, dan Zakat Al-Fithr di Tengah Wabah, mengatakan, mengerjakan i'tikaf boleh kapan saja termasuk di luar bulan Ramadhan, asalkan terpenuhi syarat dan rukunnya.
Secara bahasa I'tikaf berasal dari bahasa Arab yang bermakna memenjarakan. Sedangkan dalam ilmu fiqih, definisi i'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan tatacara tertentu dan disertai niat.
“Jadi I'tikaf adalah ibadah penyerahan diri kepada Allah ta'ala dengan cara memenjarakan diri di dalam masjid, dan menyibukkan diri dengan berbagai bentuk ibadah yang layak dilakukan di dalamnya.
Sumber: