Kemenag RI dan Unilever Indonesia melalui Lifebuoy Kolaborasi Cetak Duta Santri di Ponpes SMB Palembang

Kemenag RI dan Unilever Indonesia melalui Lifebuoy Kolaborasi Cetak Duta Santri di Ponpes SMB Palembang

Kemenag RI (Kementerian Agama Republik Indonesia) bekerja sama dengan Unilever Indonesia melalui brand Lifebuoy menggelar program "Pesantren Sehat Lifebuoyā€¯ yang melibatkan 850 santri dan santri putri di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin Palemban-unilever indonesia-

Interaksi intens antarmasyarakat pesantren menjadikan pesantren unit pendidikan yang berpotensi efektif dalam membiasakan CTPS di 5 momen penting melalui metode peer-to-peer learning, mereka saling mencontohkan dan meniru berbagai perilaku positif.

Menurut studi dari Hungarian Academy of Sciences, peer-to-peer learning atau program edukasi melalui teman sebaya merupakan salah satu cara edukasi yang paling efektif dalam pengajaran CTPS di kalangan anak-anak.

Studi ini menemukan bahwa program edukasi melalui teman sebaya dapat meningkatkan pengetahuan teoritis tentang CTPS dan cara mempraktekkan CTPS yang benar hampir 2 kali lebih baik dari sebelumnya, dan dapat bertahan bahkan 4 bulan setelah program berakhir. 

BACA JUGA:80 Santri Madin Masjid Raya Sukur Ikut Didikan Subuh

Program Pesantren Lifebuoy dibagi menjadi dua tahap:

Pertama Pemilihan Duta Santri 

Pemilihan Duta Santri oleh pihak Pesantren sebagai peer educator yang akan mendapatkan pelatihan tentang PHBS, terutama CTPS, oleh dokter dari PDUI.

Hal ini menjadi penting karena salah satu faktor kesuksesan peer-to-peer learning adalah kompetensi dan kapabilitas dari peer educator. Melalui pelatihan ini, Duta Santri akan memahami pentingnya CTPS dan bagaimana cara melakukan CTPS dengan baik dan benar.

Kedua Gerakan 21 Hari Pembiasaan CTPS 

Tahap berikutnya, Duta Santri akan kembali ke pesantren untuk dapat memulai melakukan Gerakan 21 Hari Pembiasaan CTPS bersama santri/santri putri lainnya.

BACA JUGA:Indonesia Mendongeng 9 Tumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan Para Santri Palembang

Hal ini dilakukan karena menurut teori peer-to-peer learning, edukasi melalui peer educator yang kompeten terbukti lebih efektif dibandingkan dengan edukasi guru-siswa pada umumnya.

Selain peer-to-peer learning, Lifebuoy memberikan bantuan terhadap pesantren berupa dana pendidikan, alat penunjang pendidikan, dan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.

"Dengan dilaksanakannya program Pesantren Sehat Lifebuoy di Kota Palembang, kami berharap dapat melahirkan agen-agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan pesantren maupun masyarakat yang lebih sehat," tukasnya.

Di tahun 2024, program sudah berjalan di Kota Semarang, Jakarta, Bandung, Banjarbaru dan saat ini di Makassar dan Palembang, dan akan berjalan di berbagai kota lain di Indonesia, antara lain Lampung, Bengkulu, dan Padang. (*)

Sumber: