Seulawah Hingga Indonesia One, Ini Sejarah Perkembangan Pesawat Kepresidenan RI Dari Masa ke Masa

Seulawah Hingga Indonesia One, Ini Sejarah Perkembangan Pesawat Kepresidenan RI Dari Masa ke Masa

Sejarah perkembangan pesawat Kepresidenan Republik Indonesia terus berkembang dari masa ke masa mulai dari Seulawah Hingga kini Indonesia One--

DC-3 Dakota memiliki panjang 19.6 meter dan rentang sayapnya seluas 28.96 meter. Pesawat ini memiliki 2 buah mesin Partt dan Whithney yang dapat terbang dengan kecepatan 2.430 km/jam dan dapat terbang sejauh 2.430 km.

BACA JUGA:5 Pesawat Kepresidenan Termahal di Dunia, Nomor 2 Paling Diluar Nalar, Indonesia Masuk Gak?

Seulawah menjadi transportasi udara pertama milik Pemerintah Republik Indonesia. Penerbangan yang dilakukan oleh pesawat ini yaitu jalur Yogyakarta, Payakumbuh, Jambi, Kutaraja.

Penumpang yang dapat diangkut Pesawat Seulawah adalah sebanyak kurang lebih 20 orangan.

Tahun 1950 an Pemerintah Uni Soviet melakukan perjalanan dinasnya saat itu ke Indonesia. Saat itu Pemerintah Uni Soviet  menghadiahkan pesawat angkut Ilyushin Il-18 kepada Presiden Soekarno untuk digunakan sebagai pesawat Kepresidenan.

Dan Ilyshin II-18 merupakan pesawat Kepresidenan pertama Presiden Soekarno yang diberi nama Dolok Martimbang, dimana dapat menampung hingga 100 orang penumpang dan pesawat kepresidenan ini dioperasikan oleh TNI AU.

Setelah itu bertambah lagi pesawat kepresidenan milik Presiden Soekarno yang semunya di operasikan eh TNI AU.

BACA JUGA:Spesifikasi Buick Seri 8 , Mobil Kepresidenan RI Pertama yang Didapat dari Hasil Curian

Namun semua pesawat yang dimiliki oleh Presiden Soekarno saat itu hanya mampu terbang untuk dalam negri saja karena bentukan pesawat kepresidenan tersebut sangat kecil.

Untuk perjalanan lintas benua Presiden pertama RI menggunakan pesawat sewaan buatan Amerika Serikat yaitu Convair 990 atau pesawat DC.

Pada awal pemerintahan Presiden Soeharto, pesawat kepresidenan tidak  banyak disebut. Pak Harto lebih sering menggunakan pesawat DC-9 untuk perjalanan domestik, atau DC-8  untuk penerbangan internasional, yang keduanya dioperasikan Garuda Indonesia.

Untuk kunjungan kerjanya ke daerah yang belum memiliki bandara yang besar, Pak Harto sering menggunakan Hercules C-130 TNI-AU.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto sekitar tahun 1970 an hadir pesawat baru Kepresidenan RI buatan Belanda yaitu Fokker 28.

BACA JUGA:Wow! Ini Spesifikasi Mercedes-Benz S600 Guard, Mobil Kepresidenan RI Seharga Rp 7 Miliar

Pesawat ini digunakan oleh Presiden Soeharto untuk perjalanan domestik saja, dimana pesawat ini dirancang dengan interior khusus. Fokker 28 sata itu dioperasikan oleh Pelita Air Service atau PAS. 

Sumber: