Masih Jadi Perdebatan, Mengkonsumsi Telur Baik Atau Buruk Untuk Kesehatan? Cek Faktanya di Sini

Tak hanya itu telur juga memiliki kandungan cholin dan licithin. Kedua kandungan ini memiliki antidot atau penawar dari kolesterol.

Ketika seseorang takut kolesterol dalam telur berbahaya untuk tubuh, cholin dan licithin menjadi penawar atau menurunkan kadar kolesterol tersebut.

Memiliki kandungan biotin atau vitamin B. Vitamin B memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh seperti untuk kesehatan rambut, kuku, kulit, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Resep Kebab Telur Alternatif Bekal Sehat dan Mengenyangkan Untuk Anak Sekolah

Kandungan lain ialah kalsium yang tentunya sangat baik untuk kesehatan tulang dan gigi. Kemudian juga terdapat vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K2 tentunya memiliki manfaat yang banyak juga untuk kesehatan tubuh.

Tetapi bahaya atau tidaknya mengkonsumsi telur terlalu banyak juga masih perdebatan hingga kini.

Sebagian penelitian mengatakan bahwa telur berbahaya untuk kesehatan tubuh karena meningkatkan mortalitas, dimana hal ini sangat berbahaya.

Hal tersebut karena dapat meningkatkan penyakit jantung, kardiofaskuler, dan segala macam penyebab kematian.

Sebaliknya penelitian lain mengatakan bahwa mengkonsumsi telur tidak meningkatkan mortalitas dalam tubuh, dimana juga tidak berbahaya untuk jantung, kardiofaskuler, dan kematian. 

Bahkan menurut penelitian ini mengkonsumsi telur dapat menurunkan koletarol jahat didalam tubuh manusia. 

Tentunya kedua penelitian ini akan membuat bingung, apakah telur benar-benar baik untuk tubuh atau bahkan sebaliknya.

Itu semua akan balik ke masing-masing diri kita, kita harus dapat lebih memahami seputar kolesterol ataupun lemak jenus yang terdapat pada telur.

BACA JUGA:5 Khasiat Semangka untuk Kesehatan, Bisa Cegah Penyakit Mematikan

Kita harus memahami apakah benar kolestrol dan lemak jenuh memang dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya bahkan kematian.

Karena faktanya tubuh manusia memproduksi 3000 mg kolesterol per hari, dimana 2000 mg di produksi oleh liver manusia dan 1000 mg lainnya diproduksi oleh tubuh.

Sumber: