Waspada! Sindrom Nasi Goreng Viral di Medsos, Berikut Penjelasannya
--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Media sosial (medsos) kini tengah diramaikan dengan pembahasan soal sindrom nasi goreng atau 'fried rice syndrome'.
Pembahasan ini muncul setelah ramai kisah seorang pemuda 20 tahun meninggal dunia di tahun 2008 akibat sindrom nasi goreng.
Sindrom nasi goreng merupakan masalah kesehatan yang mengacu pada keracunan makanan akibat bakteri Bacillus cereus.
Bakteri ini berisiko muncul ketika makanan, khususnya nasi yang sudah dimasak berada di suhu ruang terlalu lama.
BACA JUGA:8 Penyebab Orang Kena Wasir, Apakah Bisa Sembuh Sendiri? Begini Penjelasannya
Salah satu kasus sindrom nasi goreng pernah dirilis dalam Journal of Clinical Microbiology pada tahun 2011.
Berdasarkan jurnal tersebut, ada seorang pemuda berusia 20 tahun pada tahun 2008 yang menyiapkan makanan untuk waktu beberapa hari ke depan.
Pada suatu hari Minggu, pemuda yang tidak disebutkan namanya ini memasak spageti dan meletakkannya di wadah plastik.
Ia berniat menyimpannya untuk beberapa hari sehingga ketika ingin makan, ia bisa tinggal menambahkan saus dan memanaskannya kembali.
BACA JUGA:10 Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh, Apa Saja? Cari Tau di Sini
Setelahnya, pasta tersebut ia letakkan di atas meja pada suhu kamar.
Setelah lima hari berlalu, ia memanaskan pasta tersebut dan mengonsumsinya. Ketika pasta dimakan, ia mencicipi ada rasa yang aneh pada pasta tersebut dan mengira itu disebabkan oleh saus yang digunakan.
Ketika ia keluar untuk berolahraga selama 30 menit, ia mulai mengalami gejala seperti mual, sakit perut, dan sakit kepala.
Setelahnya ia pulang dan muntah-muntah selama beberapa jam dan pada tengah malam mengalami dua kali diare cair.
Sumber: