Ganjar Didampingi Mahfud MD Dinilai Sudah Tepat, Ganjarist Terima Keputusan Sepenuhnya
Ketum Ganjarist, Kris Tjandra mendukung sepenuhnya keputusan terpilihnya Mahmud MD sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.--dokumen radar palembang
2 hal yang harus dijalankan secara beriringan dan berkesinambungan. Ganjar dan Mahfud jelas mampu tegas pada diri mereka sendiri untuk tidak korupsi, apalagi pada diri orang lain.
BACA JUGA:Serap Aspirasi dan Kenalkan Diri, Caleg DPR RI Aga Khan Gencar Turun ke Tengah Masyarakat
Apa lagi masalah kita sebagai bangsa? Pembangunan pedesaan, stunting, kemandirian pangan, penyerapan teknologi industri terkini untuk masa depan, dan banyak lagi.
Titik mana yang tidak terkait dengan Ganjar dan Mahfud?
Apakah ada yang tidak dikenal dan dipahami mereka berdua?
Lihat rekam jejak masing-masing mereka, semakin yakin kita akan kebaikan dan perbaikan Indonesia akan terus berjalan, maju tak terbantahkan.
BACA JUGA:Hafisz Tohir Raih Penghargaan KWP Awards 2023, Wujud Kepedulian Ekonomi Hijau
Ada anak desa yang membuktikan diri sebagai anak orang kecil yang besar, bukan siapa-siapa yang menjadi luar biasa, anti korupsi, bulan seledar kata, tapi nyata dari fakta pada rekam jejaknya.
Anak desa ini bertemu anak desa lainnya dari Madura.
Kental dalam pengetahuan agama, tegas dalam ber-Pancasila, dipercaya dan terbukti terpercaya.
Kerjanya pindah kantor dari Kementerian ke Kementerian yang lain, dengan prestasi utama “Tetap Tidak Kaya”, jaminan anti korupsi dari dalam hati.
BACA JUGA:Mantan Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe Berpeluang Menang di Pileg 2024
Kepedulian 2 anak desa ini terhadap pendidikan sudah terbukti pada diri mereka sendiri, mungkin kepintaran masih bisa ditandingi, tapi kesetiaan dan keteguhan dalam berpendirian tidak mudah disaingi.
Rasanya sulit memang untuk 2 orang ini dinyatakan tidak pas atau tidak pantas, karena latar belakang keluarga (bibit), pendidikan (bebet), rekam jejak (bobot), sudah luar biasa.
Sementara kekurangan yang melekat pada nama masing-masing terlalu jauh tenggelam oleh karya-karya yang “exceptional”.
Sumber: