Gembira dan Sedih, Kapan Sembahyang Leluhur Dilakukan? Masyarakat Tionghoa Percaya Ini Waktu yang Paling Tepat

Gembira dan Sedih, Kapan Sembahyang Leluhur Dilakukan? Masyarakat Tionghoa Percaya Ini Waktu yang Paling Tepat

Membakar dupa adalah salah satu bagian dari ritual sembahyang leluhur masyarakat Tionghoa.--freepik.com

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Kegembiraan dan musibah datang silih berganti, masyarakat Tionghoa percaya ada waktu yang tepat untuk melakukan sembahyang leluhur.

Dalam beberapa tradisi, sembahyang leluhur dilakukan untuk menghormati arwah-arwah yang sudah lebih dulu berada di akhirat.

Arwah leluhur tersebut, dikatakan sangat tergantung dengan mereka yang masih hidup di bumi.

BACA JUGA:Catat Berikut Jadwal Sembahyang Hari Raya Tionghoa Tahun 2023

BACA JUGA:Setahun Full, Berikut Jadwal Sembahyang Hari Raya Tionghoa Tahun 2024

Mereka, arwah leluhur akan merasa tenang dan nyaman ketika mendapat perhatian dari keluarga yang di bumi.

Karena itu, beberapa kebutuhan seperti pakaian, uang, dan makanan dikirim melalui ritual sembahyang.

Lalu kapan sembahyang leluhur digelar? Secara umum, masyarakat Tionghoa melakukan sembahyang leluhur pada tanggal 1 atau Ce It dan tanggal 12 (Cap Go) Imlek, setiap bulannya.

Selain sembahyang yang dilakukan setiap bulan, ada juga saat hari kelahiran dan kematian leluhur.

BACA JUGA:CATAT, Jadwal Sembahyang Besar Dewa-Dewi Tahun 2024

Kemudian masyarakat Tionghoa juga melakukan tradisi sembahyang leluhur satu hari menjelang perayaan tahun baru Imlek. Ini adalah momen persembahan utama bagi leluhur, saatnya keluarga di bumi mengirimkan banyak persembahan untuk berbagi kebahagiaan.

Sembahyang leluhur juga dapat dilakukan saat hadirnya sebuah kebahagiaan seperti kelahiran dan pernikahan.

Selain kebahagiaan, saat datangnya musibah juga kerap dilakukan sembahyang leluhur, misalnya ketika terjadi kematian atau musibah yang tak terduga lainnya.

BACA JUGA:Jadwal Sembahyang Tionghoa Bulan Oktober 2023, Double Ninth Festival, Chong Yang Harinya Para Lansia

Sumber: