Asal Usul Sang Dewa Jodoh Orang Tionghoa, Yue Xia Lao Ren, Orang Tua dari Bulan

Asal Usul Sang Dewa Jodoh Orang Tionghoa, Yue Xia Lao Ren, Orang Tua dari Bulan

Dewa Jodoh Yue Xia Lao Ren yang dipercaya menyatukan dua anak manusia pria dan wanita.-ist-

Mereka kemudian berjalan bersama ke dalam kota dan memasuki sebuah pasar. Di sana mereka menjumpai seorang wanita yang matanya telah buta sebelah, sementara menjual sayuran sambil menggendong seorang anak perempuan yang berusia 3 tahun.

Melihat itu, Wei Gu tiba-tiba naik pitam. Betapa tidak. Ia yang berasal dari keluarga berada dan terpelajar, bagaimana bisa berjodoh dengan seorang anak penjual sayur yang miskin, lalu berkata “Kalau memang dia calon istri-ku, akan kubunuh dia sekarang,” katanya.

BACA JUGA:CATAT, Jadwal Sembahyang Besar Dewa-Dewi Tahun 2024

Pak tua kemudian melarangnya dan berkata, “Semua ini telah ditentukan oleh takdir. Anda tidak akan berhasil membunuhnya”. Wei Gu pun bergegas meninggalkan lokasi, dan mencari penginapan.

Sesampainya di penginapan, dia mengupah seseorang di kota itu untuk menghabisi nyawa anak perempuan penjual sayuran yang ditemuinya tadi di pasar.

Karena tergiur akan bayaran yang dijanjikan, sang abdi pun bergegas melakukan untuk melakukan perintah tuannya, dan segera pergi ke pasar yang dimaksud. Ditengah kerumuman orang, dia berhasil menusuk bocah perempuan itu dengan sebilah pisau. tapi karena takut dihakimi massa, dia segera berbegas meninggalkan lokasi.

BACA JUGA:Apa itu Ritual Yi Fo? Upacara Jelang Hari Waisak, Berikut Tata Caranya.

Jadi hidup atau matinya si bocah perempuan tadi, ia sendiri tidak dapat memastikannya. Dia pun pulang melapor, dan mengambil bagiannya. Tapi dalam hatinya, Wei Gu merasakan penyesalan atas perbuatannya. Untuk melupakan peristiwa itu sesegera mungkin, ia lalu bergegas meninggalkan Kota Songcheng.

Setelah itu, Wei Gu pun melanjutkan petualangannya ke berbagai kota. Selama perjalanannya, tidak sedikit gadis cantik yang telah ditemuinya. Namun setelah beberapa kali berusaha meminang gadis cantik dari keluarga terkemuka, Wei Gu ditolak.

Sampai suatu hari, Wei Gu akhirnya berhasil memperoleh jabatan (pemerintahan) di Kota Xiangzhou (香洲), Guangdong. Ketika itu, dia telah berusia 30-an tahun dan tetap membujang.

BACA JUGA:Setahun Full, Berikut Jadwal Sembahyang Hari Raya Tionghoa Tahun 2024

Gubernur Xiangzhou yang kala itu adalah atasannya, mempunyai seorang putri yang cantik. Ia terkesan akan pribadi Wei Gu, dan bermaksud untuk menjodohkan putrinya itu.

Mendengar hal ini, Wei Gu pun girangnya bukan main dan menerimanya; karena calon istri-nya ini tidak saja cantik, tetapi juga berasal dari keluarga pejabat tinggi.

Singkatnya, setelah beberapa hari menikah, Wei Gu merasa heran sebab istrinya tidak pernah melepaskan kain penutup di pundaknya. Ketika didesak, akhirnya sang istri mengaku bahwa ia berusaha menyembunyikan bekas luka yang ada di pundaknya tersebut.

Istrinya pun akhirnya membuka identitasnya, dimana dia sesungguhnya ia adalah putri seorang wedana (pembantu pimpinan wilayah setingkat kabupaten) di Kota Songcheng.

Sumber: