Kloter 13 Kategori Beresiko Tinggi, 2 Jemaah Ditunda Berangkat, Ini Pesan Dinkes Sumsel ke JCH?
Jemaah calon haji atau JCH kloter 13 Embarkasi Palembang, Sabtu 10 Juni 2023.--Doc.radarpalembang.disway
BACA JUGA:Jemaah Haji Indonesia Dapat Masuk Raudhah Nabawi dengan Tasreh, Ini Cara Buatnya
Pembatalan Rislaini Hasan Saleh (77) asal Kabupaten Lahat dan Muhammad Syahrir Nurin Akil (76) asal Kota Palembang, sifatnya sementara bagi jemaah calon haji atau JCH kloter 13 Embarkasi Palembang.
Meski demikian, bila sudah membaik dan laik terbang, jemaah tersebut akan diberangkatkan di kloter berikutnya.
"Mudah-mudahan kondisi Ibu Rislaini dan Bapak Muhammad Syahrir membaik dan bisa diberangkatkan bersama kloter berikutnya," harap Armet.
Dengan keberangkatan kloter 13 ini, lanjut Armet, Embarkasi Palembang telah memberangkatkan 4.664 jemaah.
BACA JUGA:Bolehkah Berangkat Haji dari Hadiah? Ustaz Abdul Somad Bilang Begini
Secara rinci, sebanyak 3.536 jemaah asal Sumsel, 1.064 asal Babel, dan 64 petugas kloter.
Kloter 13 sendiri dilepas oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, H Trisnawarman yang juga mengingatkan pesan kepada jemaah calon haji atau JCH yang masuk kategori beresiko tinggi.
Dalam sambutannya, Trisnawarman mengatakan sesuai amanat undang-undang pelaksanaan ibadah haji harus memenuhi syarat kesehatan.
Tujuan penyelenggaraan ibadah haji meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan.
BACA JUGA:Cuaca Makkah Panas, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia
Dan menjaga kondisi saat di embarkasi, di pesawat, di Arab Saudi dan kepulangan ke tanah air.
"Kesehatan itu penting Bapak/Ibu, jadi patuhilah anjuran ketua kloter, dokter kloter dan petugas yang mendampingi Bapak/Ibu sekalian. Yang sehat bantu yang sakit dan lain sebagainya," ucapnya.
Trisnawarman menambahkan, jemaah haji yang tergolong kategori resiko tinggi di kloter ini sekitar 81,6 persen, sementara yang sehat 18,4 persen.
Tercatat yang menggunakan kursi roda 14 orang, menggunakan tongkat tiga orang, disabilitas satu orang, usia di atas 70 tahun ada 30 orang.
Sumber: