Kisah Tsa’labah bin Hathib, Zakat yang Ditolak Allah SWT

Ustadz Zakiudin, Kepala SDIT Alfurqon--
Agar ia mampu berjuang di jalan Allah baik secara pisiknya maupun berjuang dengan hartanya.
Atas permintaan itu, Rasulullah SAW selalu menolak dengan memberikan nasihat kepada Tsa’labah agar lebih baik mensyukuri nikmat yang kecil karena kita mampu mensyukurinya, daripada rezeki yang banyak tapi kita tidak mampu untuk mensyukurinya.
Namun walaupun sudah dinasihati Rasulullah SAW berulang-ulang, Tsa’labah tetap ngotot agar Rasulullah berdoa kepada Allah SWT agar keinginan Tsa’labah dikabulkan Allah, hingga akhirnya Tsa’labah berjanji kepada Rasulullah SAW jika dia diberikan kelapangan dan kekayaan harta maka sebagian hartanya akan ia zakatkan dan sedekahkan di jalan Allah.
Dengan keinginan Tsa’labah yang terus-menerus merongrong nabi dan dengan janji Tsa’labah kepada Rasulullah, akhirnya Rasulullah mendoakan Tsa’labah kepada Allah SWT agar mengabulkan keinginan Tsa’labah.
Kemudian Rasulullah memberikan sepasang domba kepada Tsa’labah. Domba-domba Tsa’alabah berbeda dengan domba-domba yang lainnya, karena berkembang biaknya sangatlah cepat dan bagaikan ulat.
Hingga akhirnya Tsa’labah tidak lagi melaksanakan shalat berjamaah bersama Rasulullah SAW disebabkan kesibukannya menggembalakan ternaknya diluar Madinah.
Hingga pada suatu hari Rasulullah SAW mengutus sahabatnya agar memperingatkan Tsa’labah akan janjinya kepada Allah dan mengeluarkan zakat ternaknya.
Namun bukannya memberikan zakatnya kepada utusan tersebut tapi Tsa’labah malah menganggap Rasul ingin mengambil Jizyah (pajak) dari jerih payahnya.
Akhirnya turunlah firman Allah QS At Taubah ayat 75-76 yang menggambarkan perilaku Tsa’labah tersebut.
75. dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada Kami, pastilah Kami akan bersedekah dan pastilah Kami Termasuk orang-orang yang saleh.
76. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).
Setelah turunnya ayat Allah di atas, Rasulullah SAW tidak lagi memerintahkan para sahabat untuk mengambil zakat dari Tsa’labah.
Lama kelamaan akhirnya Tsa’labah ingin membayarkan zakatnya kepada Rasulullah SAW, namun Rasul menolaknya karena Allah telah memerintahkannya. Akhirnya Tsa’labah menyesal dan mengusapkan tanah di atas kepalanya.
Hingga Rasulullah wafat zakat Tsa’labah selalu ditolak.
Dimasa khalifah Abu Bakar As shiddiq, Tsa’labah kembali ingin membayar zakat tapi tetap ditolak oleh Khalifah Abu Bakar. Kemudian kepemimpinan Islam dipegang oleh Umar bin Khattab, zakat Tsa’labah tetap ditolak, hingga akhir hayatnya zakatnya tetap tidak diterima Allah SWT.
Sumber: