OJK Dorong Pengembangan UMKM, Salurkan Kredit Hingga Rp4,58 Triliun

OJK Dorong Pengembangan UMKM, Salurkan Kredit Hingga Rp4,58 Triliun

OJK mengelar media gathering bersama media, ngobrol santai dengan tema sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu 2023, di kantor OJK Regional 7 Sumbagsel, kemarin sore.-Henny Efendi/ radarpalembang.disway.id-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki empat program strategis dalam pengembangan pasar modal, yakni pengembangan UMKM, peningkatan supply, peningkatan demand, dan keuangan berkelanjutan.

OJK ikut mendorong pengembangan UMKM dengan menyalurkan kredit hingga mencapai Rp4,58 triliun per 3 Maret 2023.

Sebanyak 13 produk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) penyediaan skema penghimpunan dana dapat dimanfaatkan oleh perusahaan pembiayaan melalui sistem kredit kepada UMKM tersebut.

Hal ini terungkap pada media gathering Ngobrol Santai Bareng Wartawan di Ruang Rapat Ampera OJK Kantor Regional 7 Sumbagsel, kemarin sore. 

BACA JUGA:PPAT Sampaikan Data Tranksaksi Pencucian Uang Pegawai Kemenkeu kepada Sri Mulyani

Kegiatan ini mengusung tema Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2023.

Hadir sebagai narasumber, Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho, Direktur Analisis dan Informasi Pasar Modal, Sujanto, dan Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman.

Untung Nugroho mengatakan, media gathering adalah suatu hal yang luar biasa dari OJK Pusat dan ini merupakan wujud keterbukaan OJK dengan media.

Dalam kegiatan ini  juga akan dibeberkan informasi kinerja mengenai pasar modal di Sumsel. Produk-produk di pasar modal, instrumen apa saja di pasar modal, dan lainnya.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Jumbo Rp354 Miliar Terindikasi Proyek Fiktif PT Graha Telkom Sigma, Ada Hotel di Palembang

Pasar modal di Sumsel punya dua statistik pertama jumlah SID (Single Investor Identification) dan transaksi saham yang jumlahnya terus meningkat.

“Namun ini bukan tujuan akhir kita. Kita ingin mengajak semakin banyak masyarakat berinvestasi di produk-produk pasar modal, supaya masyarakat di Sumsel tidak salah memilih instrumen investasi,” ujar Untung.

Lanjut dia, pihaknya membutuhkan media untuk membantu OJK mengenalkan produk-produk pasar modal yang bisa digunakan untuk berinvestasi agar tidak tertipu investasi bodong.

“Siapa yang bisa membantu menyebarluaskan kalau tidak rekan-rekan media,” imbuhnya.

BACA JUGA: Silicon Valley Bank Kolaps Mendadak Dalam Waku 48 Jam, Perusahaan Star Up di China Panik

Sementara, Sujanto, memaparkan perkembangan pasar modal, seperti jumlah investor pasar modal 2023 yang mengalami kenaikan sebesar 3,03 persen dari tahun sebelumnya. “Kalau dilihat rentang waktu dari tahun 2017 sampai akhir februari 2023 naik menjadi 10 kali lipat,” jelasnya.

Sementara untuk profil investor pasar modal, secara besaran yang berumur kurang 30 tahun mencapai hampir 50 persen, namun untuk aset masih pada posisi Rp52 triliun.

Sedangkan umur lebih dari 60 tahun, ujarnya, dari segi aset mencapai Rp896 triliun. "Ini kalau dilihat dari investor individu,"ujarnya lagi.

Untuk sebaran investor domestik (individu dan institusi), pulau Jawa masih menempati posisi paling atas, disusul Sumatera, daerah lainnya seperti Kalimantan, Sulaweai, Bali, dan lainnya.



 

 

 

Sumber: