Silicon Valley Bank Kolaps Mendadak Dalam Waku 48 Jam, Perusahaan Star Up di China Panik

   Silicon Valley Bank Kolaps Mendadak Dalam Waku 48 Jam, Perusahaan Star Up di China Panik

Kantor Bank Silicon Valley yang kolaps mendadak ----istimewa --

SHANGHAI, RADARPALEMBANG.COM -  Menyikapi kolapsnya  Silicon Valley Bank(SVB)  sebagian besar perusaan rintisan (start-up) , pengusaha dan dana ventura  yang  jumlahnya ribuan di China panik. Mereka berusaha menarik dana untuk dipindahkan ke bank lain.

Jaminan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terhadap uang nasabah   Silicon Valley Bank tak mampu meredakan kepanikan  nasabah Silicon Valley Bank di China. Mereka tetap berusaha mencari bank di sana yang mau menampung uang mereka yang akan ditarik dari SVB.

Beberapa para nasabah Silicon Valley Bank mau beralih ke Bank AS di China yang lebih besar.  Kesempatan untuk mendapatkan limpahan dana nasabah dari asal kanada yang kolaps itu juga inginkan memanfaatkan kesempatan itu.

BACA JUGA:Lantai Bursa AS Senin 23, Meret 2023 Atau Selasa WIB, Wall Street Turun Terseret Saham Bank, Nasdaq Menguat

Sebut saja, China Merchants Bank dan Industrial & Commercial Bank of China ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk meraih nasabah SVB yang telah beroperasi di China selama dua dekade terakhir.

Untuk menarik minat  nasabah SVB yang sebagian adalah pengusaha dan perusahaan rintisan, telah memberikan penawaran pembukaan rekening  yang mirip dengan Silicon Valley Bank.

2 bank Bank lokal itu merupakan kompetitor Silicon Valley Bank . Selama dua dekade SVB beroperasi di China 2 sulit untuk dikalahkan oleh China Merchants Bank dan Industrial & Commercial Bank of China.

BACA JUGA: Laga Babak 32 Besar All England 2023, Leo/Daniel Hadapi Juara Dunia 2022 Aaron/Soh dari Malaysia

SVB merupakan  bank yang memberikan kemudahan kepada perusahaan rintisan untuk pembiayaan dengan menggunakan dolar. Silicon Valley Bank adalah pilihan dominan bagi star-up di China.

‘’Untuk pemindahan rekening dari SVB,  China Merchants Bank telah menawarkan untuk menyiapkan rekening luar negeri selama satu minggu,’’ujar satu pendiri perusahaan rintisan yang bermarga Hong.

Dia mengaku telah mendapat kiriman proposal dari  China Merchants Bank dan Zheshang Bank .

Di Amerika membuat banyak pihak termasuk regulator bank AS  khawatir akan dampak sistemik dari kolaps mendadaknya SVB. JIka tidak ditangani secara hati-hati moneter Amerika bisa terguncang.

BACA JUGA:PPAT Sampaikan Data Tranksaksi Pencucian Uang Pegawai Kemenkeu kepada Sri Mulyani

Maka dari itu, regulator perbankan AS  membuat gerak dan keputusan cepat. Pada Minggu (12 Maret 2023) atau Senin WIB, regulator AS mengumumkan akan menjamin simpanan nasabah   SVB. Bahkan presiden AS Joe Biden juga mengumumkan hal yang sama kepada publik.

CB International Bank, bank yang berkantor pusat di AS mengaku telah banyak dihubungi perusahaan star up  dan dana dolar AS untuk membuka rekening guna menampung uang mereka yang akan ditarik dari SBV.

Menurut Ketua CB International Bank, Sam Su, pihak mencoba  meminta perusahaan star up mengubah kepemilikan dolar AS mereka menjadi simpanan RMB (renminbi)  luar negeri. Hal itu bertujuan untuk menghindari risiko.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Jumbo Rp354 Miliar Terindikasi Proyek Fiktif PT Graha Telkom Sigma, Ada Hotel di Palembang

Beberapa dana ventura China sedikit kebingungan apakah akan menarik dana mereka dari SVB atau tidak.  

Pasalnya, pengusaha star up China merasa Silicon Valley Bank selama ini sangat bersahabat dengan mereka karana memberikan kemudahan kepada perusahaan star up atau rintisan.

"Kami masih mencari bank yang dapat kami buka rekening dengan aman," kata seorang eksekutif di dana modal ventura China dengan deposito di SVB.

Negeri tirai babu itu merupakan rumah bagi ribuan perusahaan star up dan investasi modal ventura. (*)   

 

Sumber: