OJK ke Mahasiswa, Pahami 5 Karakter Diri Sebelum Berinvestasi Supaya Untung

OJK ke Mahasiswa, Pahami 5 Karakter Diri Sebelum Berinvestasi Supaya Untung

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi.--tangkap layar instagram/@fridericawidyasari

BOGOR, RADARPALEMBANG.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta para mahasiswa agar akrab dengan namanya investasi atau bisa berinvestasi sejak muda.

Sejumlah alasan mengenai pentingnya mahasiswa berinvestasi diungkapkan langsung oleh Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi.

Hal itu diungkapkan Friderica Widyasari Dewi saat acara dPreneur Kelas Investasi powered by OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di Auditorium FEM IPB, Bogor, Selasa 28 Februari 2023. 

Ternyata alasannya cukup klasik dan standar mengapa berinvestasi itu penting bagi mahasiswa seperti yang dijabarkan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, adalah inflasi atau peningkatan harga-harga secara umum dalam suatu perekonomian yang berlangsung secara terus-menerus.

BACA JUGA:OJK KR 7 Ungkap 1.044 Laporan Pinjol Ilegal dari Pengaduan Masyarakat

Dengan berinvestasi, saran Otoritas Jasa Keuangan atau OJK maka seorang atau mahasiswa dengan menyisihkan sebagian uangnya untuk investasi akan mempunyai dana cadangan jika sesuatu terjadi di luar perkiraan.

Bukan sembarang berinvestasi disarankan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK kepada mahasiswa, karena jika salah perkiraan maka investasi tak akan menghasilkan untung alias rugi.

Maka, agar mahasiswa yang berinvestasi menghasilkan atau untung, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK membagikan beberapa hal penting sebagai penilaian diri sendiri. 

Menurut Friderica Widyasari Dewi, ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk berinvestasi, pertama pahami karakter diri.

BACA JUGA:Ada 13 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK

Dengan lebih paham karakter diri, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menilai akan tepat jenis investasi apa yang akan diambil, jangka waktu yang diambil hingga paham kapan mengeksekusi keuntungan yang direncanakan sebelum berinvestasi.

“Hal ini berkaitan dengan jangka waktu investasinya berapa lama (pertama), ketersediaan dana (kedua), ketersediaan waktu (ketiga), sensitivitas terhadap risiko (keempat), dan kemampuan analisis (kelima),”jelas Friderica Widyasari Dewi.

Dengan memahami karakter diri yang dijabarkan kelimapoin tersebut, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menilai sangat penting bagi mahasiswa yang akan mulai berinvestasi.

"Pahami kondisi keuangan sendiri, perlu diperiksa rasio pendapatan/pengeluaran, rasio utang, arus kas dan free cash flow dan margin of safety," ujar Friderica Widyasari Dewi.

Sumber: