Tiga Kecamatan di OKI Penyangga Pangan Nasional
Wakil Bupati OKI HM Dja'far Shodiq saat panen raya padi di lahan rawa pasang surut Desa Tirta Mulya Kecamatan Air Sugihan, OKI.-emil/radar palembang-
KAYUAGUNG, RADARPALEMBANG.COM – Tiga kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, menjadi penyangga pangan nasional.
Produktivitas petani di tiga kecamatan ini mencapai 5 – 6 ton per hektare.
Salah satu kecamatan yaitu Air Sugihan yang baru saja panen raya padi di lahan rawa pasang surut.
Ada sekitar 176 plot pertanian atau sepertiga produksi padi di OKI berasal dari Kecamatan Air Sugihan ini.
"Sekarang kita sudah masuk ke panen raya dan memang Air Sugihan ini salah satu lumbung pangan kita, produktivitasnya luar biasa," ujar Wakil Bupati OKI HM Dja'far Shodiq saat melakukan panen raya padi di lahan rawa pasang surut desa Tirta Mulya Kecamatan Air Sugihan, OKI beberapa hari, Sabtu, 4 Februari 2023.
BACA JUGA:Empat Masalah PDAM Tirta Agung OKI Bikin Susah Maju
Berdasarkan pantauan di lapangan, Shodiq memastikan ketersediaan beras dalam posisi aman alias melimpah. Terlebih panen raya juga berlangsung di sejumlah sentra padi lainya seperti Lempuing dan Lempuing Jaya.
"Saya kira musim tanam 2022-2023 ini cukup bersahabat dan kalau saya lihat hasil yang ada di sini maksimal, karena tata kelola air semakin baik saya kira cukup bagus dan bisa memperkuat stok beras lokal," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) OKI Anugerah Hani mengatakan sepertiga produktivitas padi Kabupaten OKI disumbang oleh Kecamatan Air Sugihan khususnya oleh lahan rawa pasang surut.
Kabupaten OKI memiliki potenis Lahan rawa berupa lahan rawa pasang surut dan rawa lebak berkisar 65 ribu hektar. Untuk memaksimal potensi lahan itu membutuhkan tata kelola air yang baik.
BACA JUGA:Keluar dari Zona Terbanyak, Pemkab OKI Beber Kiat Turunkan Stunting
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI Sahrul mengungkap, pihaknya meminta dukungan dari Kemeterian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai VIII untuk perbaikan saluran pedesaan (SPD) dan saluran drainase utama (SDU), untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
"Soal kebutuhan bibit, pupuk, alat mesin pertanian tidak jadi soal. Yang penting kelompok tani terdaftar di simluhtan, sehingga bisa dapat alokasi secara online pakai kartu tani. Nah untuk tata kelola air kita minta bantu dengan ahlinya,” kata Sahrul.
Sumber: