Pemprov Sumsel Nilai Pembangunan Fly Over Simpang Sekip Palembang Berjalan Lambat, Baru Terealisasi 40 Persen

Pemprov Sumsel Nilai Pembangunan Fly Over Simpang Sekip Palembang Berjalan Lambat, Baru Terealisasi 40 Persen

Pembangunan fly over sekip Palembang yang hingga kini belum selesai pelaksanaannya, dikarenakan beberapa faktor yaitu ulititas yang dinilai Pemprov Sumsel berjalan lambat.--sumeks.co

PALEMBANG, RADAR PALEMBANG.COM - Pemerintah Propinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menilai pengerjaan pembangunan Fly Over Simpang Sekip Palembang berjalan lambat.

Pasalnya,  proyek dengan nilai kontrak Rp152.943.426.000 itu dibangun sejak April tahun 2022 hingga Desember 2023, baru mencapai progras sekitar 40 persen.

Apakah yang menjadi penyebabnya? Informasi seperti dilansir dari sumek.co pembangunan Fly Over Simpang Sekip Palembang hingga kini masih terkendala utilitas kabel bawah tanah, dan tiang listrik PLN tak kunjung diselesaikan oleh pihak pengelola. 

Fly over ini dibangun untuk mengurai kemacetan yang terjadi di seputar kawasan Jl Basuki Rahmat, Angkatan 66, dan Simpang Sekip.

BACA JUGA:Kinerja Transaksi Digital Bank Mandiri, Livin’ dan Kopra by Mandiri di 2022

Selain itu juga terkendala utilitas dari berbagai pihak diantaranya Telkom, PDAM Tirta Musi, dan SKK Migas.

Alotnya koordinasi yang dibangun antara Balai Besar Pengerjaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan dan pihak terkait semakin memperlambat pembangun Fly Over Simpang Sekip Palembang.

"Sebelum pembangunan sudah dilakukan koordinasi. Sangat memprihatinkan karena sampai sekarang utilitas tersebut masih menjadi kendala," ujar Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Dharma Budhy.

Tak hanya dilakukan koordinasi sambungnya, pihak yang bersangkutan mengenai utilitas kabel dan tiang listrik di sepanjang jalur Fly Over Simpang Sekip Palembang tersebut, beberapa kali sudah dikirimkan surat guna mempercepat pemindahan utilitas.
BACA JUGA:Sumsel Terus Gencar Edukasi, Angka Stunting Turun 6,2 Persen

"Sudah berkali-kali dilakukan koordinasi dan dikirimkan surat," tegas Budhi.

Budhi menjelaskan, keterlambatan itu juga dikarenakan masing-masing pemilik utilitas menggunakan operator yang berbeda dengan tim proyek pengerjaan Fly Over Simpang Sekip Palembang. Sehingga, dalam pengerjaannya tidak sinkron.

Sementara, saat diminta mempercepat pembongkaran utilitas, pihak PLN, PDAM Tirta Musi, SKK Migas, dan Telkom berdalih tak memiliki dana anggaran untuk menyewa kontraktor. Akibatnya, pembongkaran utilitas tersebut berjalan namun secara bertahap.

Sedangkan, Fly Over Simpang Sekip Palembang seharusnya pada akhir 2023 ini sudah harus selesai. Karena jika permasalahan itu tak kunjung diselesaikan, maka dampaknya akan semakin menambah kemacetan.

BACA JUGA:UGM Gelar Try Out, Ini Harapan Gubernur Sumsel

"Operatornya berbeda makanya terhambat dalam pembongkaran karena dikerjakan secara bertahap," tuturnya. 

Dia mengimbau agar pihak yang bertanggung jawab atas utilitas tersebut segera memindahkan ke tempat yang lain.

Dengan pemindahan utilitas itu diharapkan pembangunan Fly Over Simpang Sekip Palembang dapat berjalan lancar dan tak ada kendala.

"Harapan kita bisa dipercepat agar pembangunannya juga lancar," imbuh Budhy.

BACA JUGA:Dua Menteri Puji Gubernur Herman Deru, Langsung Minta Contoh Sumsel

Di lain sisi, saat dikonfirmasi mengenai pembangunan Underpas Simpang Charitas, Budhi menjelaskan sampai sekarang masih dalam pembahasan.

Dalam pembangunan Underpas Simpang Charitas harus melalui kajian secara matang dan peninjauan lokasi di lapangan.

Jika hal itu belum terlaksana maka pengerjaannya akan sulit dilakukan. "Masih dalam tahap kajian. Dan itu diperlukan kajian yang matang," tukasnya.


 

Sumber: